Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang berencana mengoperasikan angkutan massal Trans Padang untuk koridor II dan III mulai awal tahun depan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Padang Rudi Rinaldi menargetkan koridor II yang melayani rute Pusat Kota-Bungus sepanjang 15 km dan koridor III Pusat Kota-Air Pacah dengan panjang 18 km sudah bisa dioperasikan tahun depan.
“Target kami, awal tahun depan koridor II dan III sudah bisa dioperasikan. Karena akan ada tambahan bus dari Kementerian Perhubungan, dan pengadaan oleh Pemkot Padang,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/10/2014).
Saat ini, Trans Padang baru beroperasi untuk koridor I yang melayani rute Pusat Kota-Lubuk Buaya sepanjang 19 km dengan 15 unit armada bus. Jumlah itu, kata Rudi masih kurang karena sebagai jalur terpadat di Kota Padang setidaknya dibutuhkan 36 unit armada.
Dia menyebutkan sejak kehadiran Trans Padang awal tahun ini, antusiasme masyarakat menggunakan angkutan masal tersebut cukup tinggi. Rata-rata okupansi atau tingkat keterisian di atas 60%. Bahkan justru penuh untuk jam-jam sibuk, seperti pagi, siang dan sore hari.
“Kami lihat animo masyarakat cukup bagus dengan kehadiran angkutan massal ini. Kami akan perluas, sehingga seluruh kawasan di Padang ini terlayani moda transportasi yang murah dan nyaman,” katanya.
Rudi menuturkan Pemkot Padang berencana mengoperasikan enam koridor dengan kebutuhan armada 250 unit. Pengadaaan ardama itu melalui anggaran daerah, bantuan pemerintah pusat, dan kerjasama dengan pihak swasta.
Selain tiga koridor di atas, Dishubkominfo Padang juga akan membuka koridor IV untuk rute sepanjang jalan raya By Pass (Bandara Internasional Minangkabau-Teluk Bayur) dengan panjang 26 km.
Kemudian koridor V melayani rute Pusat Kota-Indarung sepanjang 17 km, dan Koridor VI untuk rute Pusat Kota-Limau Manis (Kampus Unand) dengan panjang 15 km.
Sejumlah rute itu, imbuhnya, masih dalam proses perencanaan. Dia berharap dalam waktu dekat masterplan dan detail engineering design (DED) rute itu selesai dan pembangunan halte bisa segera dilaksanakan.
Sebelumnya, Pemkot Padang menawarkan pembangunan bus transit untuk Trans Padang kepada pihak swasta dengan potensi investasi sekitar Rp150 miliar. “Dengan swasta kami tetap buka peluang kerjasama investasi,” katanya.