Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMARAU BERKEPANJANGAN: Pasokan Sayur di Malang Per Hari Turun 15 Ton

Musim kemarau menyebabkan pasokan sayur mayur di Sub Terminal Agrobisnis Mantung, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalami penurunan hingga 15 ton per hari.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com,MALANG—Musim kemarau menyebabkan pasokan sayur mayur di Sub Terminal Agrobisnis Mantung, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalami penurunan hingga 15 ton per hari.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Sub Terminal Agrobis Mantung Pujon Kabupaten Malang Kantil Trimintoyo mengatakan sejak awal Oktober pasokan sayur mengalami penurunan 10% dari total 150 ton per hari.

“Penurunan pasokan tersebut terjadi pada 22 komoditas sayur yang ada,” katanya, Senin (27/10/2014).

Penyebab menurunnya pasokan sayur tersebut akibat kemarau menyusul produksi sayur di tingkat petani yang mulai habis. Selain itu, petani juga sedang menyiapkan lahan guna menyambut tanam pertama pada musim penghujan mendatang.

Kendati hujan mulai mengguyur, tetapi sifatnya masih ringan dan belum merata. Karena itu, produktivitas sayur di wilayah Malang kurang optimal sehingga terjadi kenaikan harga sayur di pasaran.

Ia mencontohkan harga kubis misalnya naik dari Rp500 per kg menjadi Rp3.500 per kg dan kentang naik dari Rp6.500 menjadi Rp7.200 per kg. Selama ini, pasokan kentang banyak berasal dari hasil panen petani yang berada di lereng Gunung Bromo dan Gunung Semeru yakni desa Ngadas kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang.

“Kendati pasokan sayur menurun namun ketersediaan sayur masih mencukupi untuk kebutuhan pasar lokal maupun regional di Jawa Timur,” jelas dia.

Bahkan pedagang juga masih rutin mengirim sayur ke Kalimantan sebanyak dua-tiga kali dalam sepekan. Jumlah kiriman sayur ke Kalimantan rata-rata sebanyak  25 ton sekali kirim.

Petani kentang di desa Ngadas kecamatan Poncokusumo, Sugiman, mengatakan saat ini sudah memasuki akhir musim panen kentang. Hampir seluruh petani di Ngadas panen raya.

“Petani saat ini tengah menyiapkan lahan untuk tanam selanjutnya. Sedangkan sebagian warga bekerja di sektor pariwisata sebagai tukang ojek dan supir jip untuk melayani wisatawan ke Gunung Bromo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mohammad Sofi'i

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper