Bisnis.com, LONDON—Vodafone Group Plc sedang memulai audit kemungkinan penggelapan pajak pada Grupo Corporativo Ono SA, operator kabel asal Spanyol yang diakuisisi pihaknya pada Juli lalu.
Akuisisi tersebut bernilai 7,2 miliar Euro atau setara US$9,1 miliar. Perusahaan penyedia layanan komunikasi telepon genggam itu melakukan audit forensik untuk menyelidiki fakta yang berkaitan dengan dugaan penggelapan segera setelah menyadari adanya kemungkinan itu terjadi.
Hal tersebut disampaikan secara resmi oleh Vodafone yang berbasis di Newbury, Inggris.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya, Senin (27/10) bahwa Ono gagal menujukkan bukti pembayaran pajak pertambahan nilai meskipun memiliki pendapatan lebih dari 200 juta Euro dari penjualan jasa panggilan internasional.
Vodafone, perusahaan operator telepon terbesar kedua di dunia sepakat mengakuisisi Ono pada Maret sebagai bagian dari rencana untuk menambah layanan Internet dan TV di seluruh Eropa.
Pembelian ini dimaksudkan untuk membantu Vodafone menguasai bisnis di Spanyol, yang telah menurun akibat kompetisi harga dan ekonomi yang melambat dalam 4 tahun terakhir. Pendapatan perusahaan tersebut turun 13 persen di Spanyol selama setahun kemarin.
Perusahaan ini menghabiskan 19 miliar poundsterling untuk meningkatkan jaringannya hingga Maret 2016. Vodafone diketahui juga membeli Kabel Deutschland Holding AG senilai 10,5 miliar euro tahun lalu untuk memperluas jaringannya di Jerman.