Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mewaspadai adanya intervensi mafia dalam penyusunan kabinet guna mewujudkna kabinet yang bersih, transparan, dan akuntabel.
"ICW tenggarai ada beberapa kementerian dan lembaga di bawah eksekutif yang berpotensi dibajak oleh kepentingan mafia," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Badan Pekerja ICW Firdaus Ilyas dalam siaran pers ICW yang diterima di Jakarta, Kamis (23/10/2014)
Menurut Firdaus, mafia yang dimaksud adalah mafia hukum, mafia energi, mafia pajak, mafia hutan dan mafia pertambangan.
Ia juga berpendapat, kementerian yang rentan disusupi oleh mafia seperti mafia hukum, termasuk menteri antara lain Kementrian Hukum dan HAM, serta Kejaksaan dan Kepolisian.
Lainnya adalah Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Kehutanan, Kementerian Koordinator bidang perekonomian, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan SDA.
"Kepentingan para mafia adalah memastikan bahwa usaha bisnis para mafia tersebut tidak terganggu oleh kebijakan pemerintahan yang baru terbentuk. Kepentingan lainnya adalah agar para mafia tersebut tidak tersentuh oleh hukum," tuturnya.
ICW menyatakan, kekhawatiran adanya kepentingan mafia tersebut muncul setelah mempelajari beberapa figur calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang diberitakan diusulkan oleh Jokowi-JK.
Untuk itu, ICW minta Jokowi JK berhati hati dan tidak diintervensi oleh kepentingan mafia.
"Jika kepentingan mafia masuk melalui menterinya maka mustahil bagi Jokowi-JK mewujudkan upaya pemberantasan mafia maupun mewujudkan pemerintahan yang berpihak rakyat dan bebas dari korupsi," tegasnya.
ICW Ingatkan Beberapa Kementerian Diincar Mafia, Instansi Apa Saja?
Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mewaspadai adanya intervensi mafia dalam penyusunan kabinet guna mewujudkna kabinet yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
24 menit yang lalu
Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara!
39 menit yang lalu
Serangan Balik Koalisi Pendukung Prabowo usai PDIP Kritik PPN 12%
45 menit yang lalu
Menteri Hukum: Pemerintah Sahkan PMI di Bawah Kepemimpinan JK
47 menit yang lalu