Bisnis.com, BANDA ACEH--Pemerintah Kota Banda Aceh membuat satuan kerja khusus untuk mengantisipasi permasalahan yang biasa dihadapi kota metropolitan, seperti tata kota dan transportasi.
Adapun, satuan kerja khusus tersebut terutama terdiri dari para akademisi Universitas Syiah Kuala Aceh.
Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal menuturkan, saat ini Banda Aceh sudah mulai memasuki fase sebagai kota metropolitan.
Beberapa permasalahan yang muncul yakni kemacetan, pedagang kaki lima yang menjamur, lahan perparkiran yang semrawut, ketersediaan air bersih, dan akses transportasi umum.
"Sebagian masyarakat menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. kalau tidak diantisipasi sekarang, nantinya Banda Aceh tak lagi nyaman," ucap Illiza, Rabu (22/10/2014).
Ahli transportasi Unsyiah Sofyan menuturkan, saat ini kemacetan di Banda Aceh banyak terjadi di sudut-sudut kota, salah satunya di Lamnyong.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil kajian, setiap tahunnya akibat kemacetan, masyarakat Banda Aceh total merugi Rp200 miliar.
"Masyarakat kehilangan waktu dan beban operasional bertambah. Ini dapat diatasi dengan beberapa solusi seperti pelebaran jembatan, subway, dan pembangunan jembatan baru," ucap Sofyan.
Selain permasalahan tersebut, Illiza meminta satuan kerja khusus tersebut mengidentifikasi secara detil potensi permaalahan lainnya di Banda Aceh, beserta solusi.
Adapun, Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyatakan siap berkoordinasi dengan Pemko Banda Aceh untuk pembahasan masalah kota.