Bisnis.com, PEKANBARU—Pengusaha rotan di Riau meminta pemerintah daerah mewajibkan industri perhotelan di provinsi tersebut menggunakan produk lokal untuk menggairahkan usaha pengolahan komoditas itu.
Siswo Pranoto, Ketua Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) Riau, mengatakan saat ini omzet penjualan produk rotan di Riau turun hingga 30%, karena berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan produk mebel dari rotan.
“Sepinya permintaan membuat omzet kami turun menjadi Rp10,5 juta per bulan dari yang sebelumnya bisa mencapai Rp15 juta per bulan,” katanya di Pekanbaru, Selasa (21/10).
Siswo menuturkan masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan mebel dengan bahan baku kayu, karena harganya yang lebih murah. Untuk itu, pemerintah daerah harus secara aktif ikut mendorong penggunaan produk rotan.
Menurutnya, minimnya permintaan produk rotan di Riau membuat pengusaha rotan di wilayah tersebut berkurang menjadi sekitar 30 orang. Saat ini, pengusaha rotan hanya mengandalkan penjualan dari keranjang dan parsel yang ramai menjelang hari raya dan tahun baru.