Bisnis.com, JAKARTA--Relawan Jokowi menyatakan kabinet yang disusun oleh Presiden Jokowi Widodo sangat berpotensi menjadi anti klimaks bagi hubungan presiden dengan para relawan.
Koordinator Forum Relawan Pemenangan Jokowi-JK, Sukmadji Indro Tjahyono, dalam keterangan tertulisnya mengatakan pihaknya bisa saja berbalik menjadi pihak yang tidak lagi suportif terhadap pemerintahan saat ini jika susunan menteri kabinet Jokowi-JK tidak sesuai dengan harapan relawan.
"Ibaratnya mengubah euforia menjadi satu tragedi," tulisnya, Selasa (21/10/2014)
Menurutnya, kekecewaan relawan akan muncul ketika banyak susunan kabinet spekulatif yang memasukkan orang-orang yang dibenci dan menjadi musuh rakyat, termasuk para selebritas dan orang-orang yang tidak ikut serta berjuang dalam memenangkan Jokowi-JK, tetapi tiba-tiba ingin berada di jajaran kabinet.
"Mungkin saja karena relawan umumnya adalah para loyalis, anomali-anomali dalam penyusunan kabinet tersebut ditoleransi terus," jelas Indro.
Dia menyebutkan kekecewaan seperti ini pernah terjadi pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai presiden 2004.
SBY yang pragmatis dengan membentuk Sekretariat Gabungan para partai politik pendukungnya dan membiarkan mereka melakukan "bancakan" Anggaran Negara, lanjutnya, membuktikan SBY hanya menjalankan adagium power for the sake of power alias mengejar kekuasaan semata.
Kecenderungan semacam ini, lanjut Indro, juga diindikasikan oleh presiden Jokowi dalam menyusun kabinetnya.
Walaupun mungkin tidak ada transaksi dengan hitung-hitungan yang bersifat konkret, tetapi mengajak semua partai politik ikut dalam kabinet merupakan bentuk dari transaksi virtual.
"Barangkali para relawan tidak akan memberi reaksi yang bersifat frontal begitu kabinet diumumkan, tetapi setelah 100 hari kerja, keadaan bisa saja berbalik 180 derajat," kata Indro yang juga koordinator PPFD (People Power Front for Democracy).
KABINET JOKOWI: Relawan Sebut Bisa Terjadi Antiklimak
Relawan Jokowi menyatakan kabinet yang disusun oleh Presiden Jokowi Widodo sangat berpotensi menjadi anti klimaks bagi hubungan presiden dengan para relawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu