Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Profil Ketua MPR 2014-2019

Politisi PAN ini lahir di Lampung pada 17 Mei 1962. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu II yang akhirnya mengundurkan diri pada 30 September karena terpilih sebagai wakil rakyat.
Zulkifli Hasan/Ilustrasi
Zulkifli Hasan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), politisi Partai Amanat Nasional yang diajukan oleh Koalisi Merah Putih berhasil menduduki posisi ketua.

Bersama dengan Mahyudin dari Partai Golkar, E.E Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Oesman Sapta Odang yang merupakan wakil DPD, Zulkifli mendapat 347 suara dari total 678 suara yang diberikan anggota MPR pada sidang paripurna.

Politisi PAN ini lahir di Lampung pada 17 Mei 1962. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu II yang akhirnya mengundurkan diri pada 30 September karena terpilih sebagai wakil rakyat.

Sebagaimana dilansir dari id.wikipedia.org, Zulkifli menamatkan sekolah di SMA 53 Jakarta dan kemudian melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana pada 1996. Kemudian, Zulkifli melanjutkan pendidikan master di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan lulus pada 2003.

Ayah empat anak ini memiliki segudang pengalaman di bidang politik seperti menjabat sebagai Ketua Departemen Logistik PAN, Pelindung Yayasan Al Husna Jakarta, hingga anggota DPR Komisi VI. Selain itu, dia pernah menduduki posisi Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004 – 2009.

Dalam pidato pertamanya, Zulkifli berjanji akan mengutamakan kepentingan nasional, dibanding kepentingan Koalisi partai yang mengusungnya, Koalisi Merah Putih.

"Tidak ada agenda paket A (Koalisi Indonesia Hebat) dan paket B (Koalisi Merah Putih), yang ada hanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya

Agenda terpenting MPR, kata Zulkifli, adalah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014--2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia berjanji akan mengutamakan kesuksesan pelantikan tersebut.

"Mari kita sukseskan pelantikan ini, untuk kepentingan nasional dan NKRI," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper