Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pertamina Balikpapan memastikan bahwa hingga saat ini tidak kelangkaan gas epiliji kemasan tiga kilogram ataupun migrasi dari elpiji kemasan 12 kg ke kemasan 3 kg di Balikpapan.
Senior Supervisor External Relation Marketing Operation Region VI Pertamina Balikpapan, Andar Tri Lestari, mengatakan bahwa hingga saat ini pantauan dari sistem monitoring elpiji 3 kg (Si Mol3k) tidak menunjukkan adanya kelangkaan ataupun migrasi.
“Sampai saat ini itu masih terlihat distribusi normal. Belum ada peningkatan permintaan lagi. Elpiji tiga kilogram ini kan subsidi, berarti sudah ada kuotanya,” tutur Andar, Kamis (2/10/2014).
Dia pun memastikan bahwa baik agen dan pangkalan yang mendistribusikan gas elpiji kemasan tiga kilogram pun telah memiliki data pelanggan tetap yang berhak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga, dapat dipastikan ketersediaan si melon dapat dikendalikan.
“Tiap agen dan pangkalan sudah punya data customernya siapa, dan permintaan mereka selalu stabil. Tidak ada peningkatan permintaan. Kalau ada migrasi kan pasti kelihatan,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, Andar juga mengatakan bahwa setelah kenaikan harga elpiji 12 kg, pihaknya justru mencatat meningkatnya penjualan bright gaz, yakni gas kemasan 12 kg yang lebih mahal dan lebih bagus kemasannya dibanding dengan kemasan 12 kg biasa.
Sebelumnya, pasca kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg, muncul isu kelangkaan elpiji ‘melon’ di Balikpapan. Pemkot pun telah menerima laporan kelangkaan persediaan elpiji melon di Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Barat.
Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 kg di Balikpapan
Pertamina Balikpapan memastikan bahwa hingga saat ini tidak kelangkaan gas epiliji kemasan tiga kilogram ataupun migrasi dari elpiji kemasan 12 kg ke kemasan 3 kg di Balikpapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
12 jam yang lalu