Bisnis.com, NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendukung secara penuh keberadaan masayarakat adat atau indigineous people yang keberadaanya perlu diakui sebagai bagian menjaga kelestarian lingkungan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membuka secara resmi Konferensi Internasional Masyarakat Adat yang pertama (World Coference Indigineous People) di markas besar PBB.
Dalam sambutannya, Ban Ki-Moon menyatakan keberadaan masyarakat adat dari berbagai negara, sebagai bagian menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Dalam pembukaan itu, Ban Ki-moon memberi kesempatan kepada sejumlah Kepala Negara menyampaikan pandangannya terkait keberadaan masyarakat adat.
Presiden Bolivia Evo Morales menjadi Kepala Negara pertama yang menyampaikan pandangannya.
Evo Morales menuturkan pengalaman di negaranya, masyarakat adat bukan sekedar menjadi bagian dari keberlangsungan bisnis, tetapi juga memiliki hak suara dan turut dalam berbagai kegiatan politik.
"Keberadaan masyarakat adat harus dihargai dan harus dikuatkan kapasitasnya," ujar Morales saat memberi pandangannya, Senin (22/9/2014) waktu setempat.
Dia mengakui peran masyarakat adat di negaranya cukup vital, terutama dalam mengurangi tingkat kerusakan lingkungan dan menekan polusi.
Dia mencontohkan masyarakat adat di Bolivia berperan mengurangi tingkat polusi udara hingga 18%.
Hal yang menjadi perhatian Evo Morales, masyarakat adat harus memiliki akses terhadap kesehatan dan air bersih, selain memiliki hak dalam mengelola tanah.