Bisnis.com, PALEMBANG – Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumsel meminta pemerintah provinsi untuk menaikkan harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kilogram seiring kenaikan ongkos distribusi yang ditanggung para agen tersebut.
Hiswana Migas Sumsel mengajukan penaikan senilai Rp1.000 dari semula Rp13.800 per tabung menjadi Rp14.800 per tabung.
Sekretaris Hiswana Migas Sumsel Nina Hikmah mengatakan agen elpiji 3 kg sudah sangat menantikan penaikan HET tersebut.
“Sebetulnya kami sudah lama mengajukan usulan kenaikan itu sejak April 2014 namun karena masih suasana pemilu jadi pemprov minta ditunda. Sekarang kami ingin mengajukan lagi karena kebijakan ini sudah sangat ditunggu agen,” jelasnya, Senin (22/9).
Menurut dia HET senilai Rp13.800 sudah selayaknya berubah karena telah bertahan selama 2 tahun terakhir apalagi mengingat adanya penaikan harga BBM bersubsidi yang menyebabkan biaya angkut juga meningkat.
Dengan usulan penaikan itu, Hiswana Migas menghitung maka agen akan mendapat keuntungan senilai Rp750 dari semula Rp1.165,21 per tabung menjadi Rp1.195,21 per tabung.
Sementara pangkalan hanya mendapat margin senilai Rp250 dari semula Rp1.050 per tabung menjadi Rp1.300 per tabung.
HET elpiji 3 kg senilai Rp13.800 per tabung itu sendiri diatur dalam keputusan gubernur Sumsel nomor 568/KPTS/IV/2014 tentang penetapan HET.
Adapun HET itu berlaku untuk jarak yang radiusnya 60 kilometer dari stasiun pengisi (SPBE).
Hiswana Migas Sumsel Usul Kenaikan HET Elpiji 3 Kg
Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumsel meminta pemerintah provinsi untuk menaikkan harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kilogram seiring kenaikan ongkos distribusi yang ditanggung para agen tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Pramono-Rano Soroti Gap Kaya-Miskin di Jakarta: Ada 42.445 Kampung Kumuh
29 menit yang lalu