Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan: DPRD Manado Usulkan Dispenda Kerjasama Dengan Bank

DPRD Kota Manado mengusulkan Dispenda setempat bekerja sama dengan kalangan perbankan dalam menagih PBB-P2.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado mengusulkan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat bekerja sama dengan kalangan perbankan dalam menagih pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2).

Hal itu disampaikan seiring rendahnya realisasi perolehan PBB-P2 per pertengahan September 2014, yakni Rp5,6 miliar atau 15,13% dari target hingga akhir tahun Rp37 miliar.

Anggota DPRD Manado dari Fraksi Partai Golkar Sonny Lela mengatakan Dispenda Kota Manado harus bisa melakukan langkah inovatif dalam penagihan PBB-P2, supaya tidak menyusahkan masyarakat.

“Jika bekerja sama dengan perbankan, maka pembayaran akan lebih mudah dan tidak menyusahkan karena ada banyak tempat yang bisa digunakan masyarakat untuk membayar pajak,” ujarnya, Minggu (21/9/2014).

Lela mencontohkan Dispenda Kota Manado bisa bekerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut), yang merupakan milik pemerintah daerah, supaya dananya berputar di daerah tersebut serta membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.

“Kalau dengan Bank Sulut, maka itu akan lebih baik karena rekening pemerintah ada di situ. Oleh karena itu, dana bisa langsung disetorkan ke kas pemerintah. Jadi, dananya tidak ke mana-mana,” kata Lela.

Dia mengakui cara yang ditempuh Dispenda saat ini memang dinilai baik, tetapi tidak efektif dan efisien, sebab hanya satu tempat sehingga antrean menjadi sangat panjang.

Anggota DPRD dari Partai Demokrat Vanda Pinontoan juga mengemukakan warga Kota Manado yang berdomisili jauh dari Kantor Dispenda juga pasti akan kesulitan karena harus menunggu lama.

“Akan sangat merepotkan kalau hanya untuk membayar dengan nilai Rp25.000 atau Rp100.000, lalu warga harus menyeberang dengan angkutan kapal laut yang notabene biaya dikeluarkan lebih besar dari pajak yang dibayarkan,” katanya.

Dia menegaskan para wajib pajak harus menunggu lama karena antrean panjang, sehingga itu sangat menyita waktu dan tidak efisien.

Oleh karena itu, dia mengingatkan Dispenda agar menyediakan loket tambahan sampai ke daerah terpencil, sehingga betul-betul membantu masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado Bismark Lumentut mengatakan penerimaan PBB-P2 yang baru terealisasi 15,13% itu terdiri tagihan pokok dan tambahan pembayaran tunggakan sebesar Rp1,02 miliar.

Menurut Bismark, masuknya tagihan tunggakan tersebut disebabkan oleh temuan tim di lapangan di mana wajib pajak sudah membayar lunas, tetapi belum tercatat di Kantor Pajak Pratama Manado.

Saat ini pembayaran pajak masih dilakukan di Kantor Dispenda Kota Manado. Pihaknya belum membuka loket di tempat lain, baik di bank atau kecamatan hingga kelurahan.

“Karena itu, setiap harinya ada ratusan warga Manado yang mengantre di Kantor Dispenda untuk membayar pajak. Kami akan menambah loket, sesuai instruksi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado,” katanya.

Dispenda Manado sedang menjajaki kemungkinan membayar pajak lewat bank, supaya memudahkan masyarakat.

Pemerintah setempat akan mencoba kerja sama dengan Bank Sulut sebagai bank milik pemerintah daerah.

“Jadi, uang yang masuk bisa langsung disetorkan ke kas daerah. Setelah itu, kami hanya menerima laporannya saja, dana sudah aman tidak diselewengkan kemana-mana,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper