Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah saksi mata menyatakan sebanyak 500 migran tewas di Laut Mediterania setelah pelaku perdagangan manusia menenggelamkan kapal mereka, menurut laporan International Organization for Migration (IOM) kemarin.
Dua dari mereka yang selamat berasal dari Gaza, Palestina mengaku diselamatkan secara terpisah setelah berhari-hari berada di laut dengan menggunakan pelampung. Keduanya menyatakan dinaikkan ke kapal di pelabuhan Damietta Mesir dan berangkat pada 6 September.
Diperkirakan sedikitnya 400 pria dan wanita selain 100 anak-anak berada di atas kapal tersebut, ujar mereka sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (17/9).
Ketika diwawancara IOM dan polisi Italia di Sicily, keduanya mengatakan bahwa para agen perdagangan manusia itu marah.
Pasalnya, para migran tersebut—yang telah dialihkan ke kapal-kapal kecil sebanyak tiga kali selama empat hari berada di laut—menolak untuk pindah ke kapal kecil.
Mereka menyatakan lebih baik kembali ke Mesir daripada meneruskan perjalanan dengan menggunakan kapal-kapal kecil yang mereka yakini tidak aman.
Pengakuan dari warga Palestina itu dibenarkan oleh sejumlah korban selamat lainnya saat diwawancarai di Pulau Kreta, Yunani, menurut IOM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
