Bisnis.com, BALIKPAPAN--Menko Perekonomian Chairul Tanjung meresmikan kawasan ekonomi khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan ditandai dengan peresmian sejumlah pabrik pengolahan kelapa sawit dan ground breaking pabrik pengembangan industri hilir kelapa sawit.
Usai meresmikan pencanangan pelaksanaan pembangunan lanjutan jalan tol Balikpapan-Samarinda pada hari ini, Menko Perekonomian Chairul Tanjung atau akrab disapa CT bertolak menuju Maloy, Kutai Timur, menggunakan helikopter.
Sebanyak 6 helikopter disediakan untuk rombongan dalam kunjungan Menko yang didampingi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Awang mengatakan kawasan ekonomi khusus ini terdiri dari Kawasan KIPI Maloy (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy), Kawasan Batuta Chemical Industry Project (BCIP) dan Trans Kalimantan Economic Zone (TKEZ) di Lubuk Tutung, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur.
“Kawasan ini akan menjadi kluster/kawasan industri yang akan menciptakan nilai tambah paling optimal dari semua sumber daya daerah ini. Sawit akan dihilirisasi menjadi oleochemical, dan kemudian menjadi produk-produk akhir konsumen. Ini akan mendorong nilai ekonomi Kaltim tumbuh berlipat,” kata Awang.
Saat ini, Kaltim memiliki luasan lahan kebun sawit 1,3 juta ha dan ke depan akan menjadi 2,4 juta hektar. Kaltim memiliki hampir 80 PKS yang akan menghasilkan CPO.
“Adanya kawasan ekonomi khusus nanti, semua hasil kelapa sawit tidak lagi diekspor,” ujar Awang Faroek.
Langkah ini, menurut Awang, akan mendorong pengembangan industri hilir, yang selanjutnya memberi nilai tambah lebih bagi perekonomian.
Selain 3 pabrik pengolahan Kelapa Sawit PT IPS (Indonesia Plantation Synergi), CT juga meresmikan Pabrik Kelapa Sawit PT Cahaya Tiara Plantation, Pabrik Kelapa Sawit PT Sasana Yudha Bhakti, Pabrik Kelapa Sawit PT Khaleda Agroprima Malindo dan Pabrik Kelapa Sawit PT Telen.
Fasilitas lain yang diresmikan Menko Perekonomian yakni pembangkit listrik tenaga biogas PT Prima Mitra Jaya Mandiri, pembangkit listrik tenaga biomassa sawit dan perdana biogas PT Rea Kaltim Plantation, serta pembangkit listrik tenaga biomassa sawit PT Daya Lestari dengan PT PLN Kabupaten Berau.
CT menilai Kaltim adalah salah satu provinsi yang sangat aktif di dalam pelaksanaan pembangunan khususnya di sektor perekonomian. Kaltim, menurut CT, termasuk provinsi yang paling depan, untuk bisa menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengingat potensi yang dimiliki daerah yang luar biasa.
“Dengan potensi yang luar biasa ini, Kaltim telah menetapkan beberapa daerah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.”
Pemerintah, menurut CT, menginginkan adanya pemertaan pembangunan di seluruh Indonesia, tidak hanya terkonsentrasi di satu kota saja, satu provinsi atau satu pulau saja. Untuk itu, perlu pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang ada di semua provinsi, kab/kota yang ada di Indonesia, guna mencapai kesejahteraan.
“Setelah pusat ekonomi terbangun, diperlukan konektivitas agar pusat pertumbuhan ekonomi baru itu menjadi efisien, produktif dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang kuat, pintar, terdidik dan mempunyai karakter yang baik, juga tidak kalah penting,” papar CT.
CT Resmikan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan
Menko Perekonomian Chairul Tanjung meresmikan kawasan ekonomi khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan ditandai dengan peresmian sejumlah pabrik pengolahan kelapa sawit dan ground breaking pabrik pengembangan industri hilir kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
Mayor Teddy Bantah Prabowo Sakit, Ini Kondisi Sebenarnya
5 jam yang lalu