Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur membangun dua institut yakni Intitut Teknologi Kalimantan dan Institut Seni dan Budaya yang ground breaking pembangunan kampus tersebut dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (15/9/2014).
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak mengatakan dalam rangka masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah telah merestui berdirinya Institute Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan dengan 26 program studi, dan ITERA (Institut Teknologi Sumatra) di Lampung.
“ITK telah dibuka 2 tahun yang lalu di bawah pembinaan Institut Teknologi Surabaya dan mahasiswanya untuk sementara kuliah di ITS Surabaya dengan beasiswa sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Kaltim,” ujar Awang Faroek dalam pidato dihadapan Presiden SBY pada peresmian proyek-proyek MP3EI di Terminal Keberangkatan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
Awang mengatakan bahwa Kaltim dalam program peningkatan dan perluasan pembangunan pendidikan ingin segera menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, cerdas, berkarakter unggul, inovatif, dan menguasai sains dan teknologi yang maju.
"Kami ingin membangun sekolah-sekolah terbaik, kampus-kampus terbaik, termasuk kampus teknologi terbaik di Indonesia, pusat-pusat pelatihan industri dan pusat-pusat teknologi, termasuk akademi komoditas/technopark yang terbaik di Indonesia," ujar Awang Faroek.
Kaltim, lanjut Awang, ingin mengundang dan memberikan kesempatan tokoh-tokoh terbaik dan paling inspiratif di Indonesia untuk memberi pencerahan bagi rakyat Kaltim, termasuk dalam ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi.
Selain membangun ITK, Kaltim juga mendirikan ISBI (Institut Seni dan Budaya Indonesia) di Tenggarong Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara. ISBI telah dibuka 2 tahun yang lalu dan dibina oleh Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Mahasiswanya sementara ini kuliah di ISI Yogyakarta.
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widiasari mengatakan, kendati sempat mengalami menundaan selama setahun, akhirnya sekolah tinggi yang didirikan atas inisiatip pemerintah provinsi Kaltim dan Kutai Kartanegara dibangun.
Terletak di Desa Teluk Dalam, Desa Loa Lepu Kecamatan Tenggarong Seberang, ISBI yang menggunakan lahan seluas 30 hektar dan saat ini sedang dalam tahap pematangangan lahan,
"Sempat tersendat karena proses pembebasan lahan, masalahnya persyaratan tukar guling yang diajukan oleh Kemendikbud harus berupa sertifikat tanah. Sementara lahan di kawasan tersebut rata-rata masih berstatus segel.”
Pusat pengembangan Kukar memang diarahkan ke Tenggarong Seberang. Pemilihan lokasi ini dirasa tepat, karena Kutai merupakan kerjaan tertua di Indonesia.
Semua kegiatan dikoordinasikan dengan Provinsi, dan keberadaan ISBI juga di bantu oleh tim dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sudah berjalan selama satu tahun dan memiliki sekitar 70 mahasiswa.
Jurusan unggulan, kata Rita, untuk sementara adalah seni tari dan drama. Setiap tahun akan terus dibuka pendaftaran untuk semua calon mahasiswa se-Indonesia.
“Peminatnya banyak, sementara di Kaltim sendiri juga banyak seniman. Sesuai dengan cita-cita saya untuk menjadikan Kukar sebagai kota wisata. Kampus ISBI rencananya selesai dibangun selama 2 tahun. Saya memberikan kebebasan seniman untuk mengekspresikan diri di kawasan yang kebetulan berdekatan dengan kawasan waduk,” tutup Rita.