Bisnis.com, MANADO -- Pemerintah Kota Manado gencar mengundang investor asing untuk menanamkan modal guna menggairahkan kegiatan ekonomi Ibu Kota Sulawesi Utara tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Manado, Petter Assa, mengatakan kehadiran investor asing diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama banyaknya tenaga kerja yang terserap.
“Tenaga kerja yang banyak terserap diharapkan bisa menghilangkan angka kerawanan sosial di Manado,” katanya, Rabu (10/9/2014).
Meskipun demikian, pihaknya bukan berarti mengesampingkan investor lokal.
Dia berharap langkah investor asing yang ekspansif mampu diikuti oleh investor dalam negeri, baik investor Kota Manado, Sulut, maupun sejumlah daerah di dalam negeri lainnya.
Berdasarkan data Bappeda Kota Manado, sembilan penanaman modal asing (PMA) merealisasikan investasinya sebesar US$54 juta di Kota Tinutuan itu dalam kurun waktu 2013 hingga semester I/2014.
Nilai investasi yang paling besar adalah PT Puncak Mustika Bersama sebesar US$23 juta. Investor asal Singapura itu berinvestasi dalam bidang jasa akomodasi hotel,.
Di urutan kedua, PT Putri Pom-pom yang bergerak dalam bidang usaha wisata tirta. Investor asal Negeri Jiran Malaysia itu merealisasikan investasi sebesar US$12 juta.
Setelah itu, PT Air Manado asal Belanda yang menginvestasikan dananya sebesar US$10 juta dalam pembangunan instalasi perpipaan dan air bersih di kota tersebut.
Kemudian, PT Tozy Sentosa asal Singapura yang bergerak dalam bidang usaha department store, menginvestasikan dana sebesar US$3 juta.
Selanjutnya, sejumlah perusahaan asal Singapura yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan besar, seperti PT Anak Indonesia Mining, PT For Elshadai, PT Forel Mega Mineral, dan PT Raja Dunia menanamkan modalnya masing-masing US$1,1 juta.
“Yang terakhir adalah PT Sari Melati Kencana asal Inggris, bergerak di bidang restoran dengan nilai investasi sebesar US$1,05 juta,” tuturnya.