Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CUACA SUMSEL (5 SEPTEMBER): Seluruh Wilayah Berawan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatra Selatan memprakirakan kondisi cuaca di seluruh wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berawan.

Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatra Selatan memprakirakan kondisi cuaca di seluruh wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berawan.

"Hari ini seluruh wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu diprakirakan berawan dengan suhu udara berkisar 21-34 derajat Celsius. Kelembapan udaranya antara 46-97%, dan kecepatan angin sekitar 25 kilomter per jam, sebagian besar ke arah tenggara," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama di Palembang, seperti dikutip Antara, Jumat (5/9/2014).

Dia menjelaskan kondisi cuaca di Sumatera Selatan pada September 2014 memasuki puncak musim kemarau sehingga suhu udaranya cenderung panas.

"Pada September ini merupakan puncak musim kemarau dengan curah hujan di bawah 100 milimeter dan suhu udaranya mencapai 35 derajat Celsius," ujarnya.

Menurut dia, dalam kondisi cuaca pada puncak musim kemarau ini, beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti potensi terjadinya titik api (hotspot) yang dapat mengakibatkan terbakarnya hutan dan lahan pertanian atau perkebunan.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit, sekarang ini terdapat 20-30 titik api di sejumlah daerah seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, dan Muara Enim.

Masyarakat yang berada di daerah tersebut diimbau agar meningkatkan pengawasan lahan pertanian dan perkebunan serta kawasan hutan yang ada di sekitar permukiman. Hal itu agar bisa dicegah terjadinya kebakaran hebat yang dapat menimbulkan kerugian besar dan berdampak buruk bagi lingkungan serta kesehatan masyarakat.

Selain itu, ancaman titik api perlu diwaspadai sehingga tidak menimbulkan masalah kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan, pelayaran, kegiatan masyarakat lainnya sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, ujar Indra.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat terutama yang berada di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan untuk meningkatkan kewaspadaan agar dapat terhindar dari kerugian jiwa dan harta.

Beberapa hari terakhir wilayah provinsi ini mulai terganggu kabut asap dampak negatif musim kemarau tahun ini. Jika titik api yang terdapat di sejumlah daerah yang cukup rawan kebakaran hutan dan lahan tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper