Bisnis.com, PEKANBARU - Gubernur Riau Annas Maamun diadukan ke polisi dengan tuduhan melakukan perbuatan cabul terhadap Wide Wirawaty (38), putri tokoh pendidikan dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher.
Dalam surat pernyataannya yang turut dilampirkan dalam laporan ke polisi, Wide Wirawaty mengungkapkan kejadian itu terjadi pada Jumat, 30 Mei 2014. Wide menghadap gubernur menjelang salat Jumat untuk mengurus kepastian administrasi seminar yang disetujui oleh gubernur.
Namun karena waktu yang mepet, urusan tersebut tidak selesai dan Annas meminta korban datang ke rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru.
Korban mengaku tidak ada perasaan lain sedikit pun karena merasa Annas adalah seorang gubernur yang memegang amanah. Saat tiba di rumah tersebut, korban diterima oleh seorang laki-laki yang merupakan pembantu rumah tangga Annas Maamun.
Annas dan Wide berbicara di ruang tamu untuk memperlihatkan surat-surat yang belum sempat diteken gubernur pada pertemuan sebelumnya.
Ketika korban mengambil pena untuk meneken dokumen itu ke mobilnya, sekembalinya ke dalam rumah pembantu Annas mengarahkannya untuk naik ke lantai atas.
Dalam pertemuan itu, Annas mengeluarkan uang Rp10 juta dari kaus kakinya yang katanya untuk keperluan acara yang sedang digagas Wide.
Saat korban hendak pamit, Annas mendekatinya sembari mengatakan ada rumah kosong di belakang rumahnya.
Korban yang penasaran dengan maksud sang gubernur kemudian diajak oleh Annas ke sebuah kamar yang berada di atas tangga sebelah kiri ruangan. korban mengaku tidak ada perasaan apa pun karena mengira Annas akan menjelaskan masalah kamar kosong itu.
Namun, setelah keduanya di dalam kamar, Annas langsung membuka resleting celananya. Korban mengaku terkejut namun tangan kanannya langsung ditarik oleh Annas dengan paksa dan diarahkan untuk memegang bagian terlarang tubuh gubernur.
Karena korban mErasa tidak nyaman dan takut akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak senonoh, Wide mengalihkan Annas dengan mengatakan ada orang yang naik ke lantai atas.
Ketika Annas ke luar kamar untuk memeriksanya, korban langsung mencuci tangganya di wastafel di kamar mandi kamar tersebut dan langsung ke luar kamar, masih sempat berpapasan dengan Annas.
Annas kemudian meninggalkan Wide dengan muka masam dan hanya menjawab dengan ketus ketika Wide mohon pamit. Wide dalam surat pernyataan tersebut mengatakan perasaan ternoda terus menghantuinya karena tidak menyangka seorang gubernur tega melakukan pelecehan seksual.
Soemardi Thaher mengatakan setelah kejadian tindakan asusila tersebut muncul berbagai bentuk tindakan Annas Maamun lainnya sebagai upaya menutupi kasus tersebut, namun hal itu malah memperkuat bukti bahwa tindakan asusila itu benar adanya.
Soemardi mengatakan Wide memiliki rekaman pembicaraan telepon dengan Annas yang mengatakan ada orang yang mengaku meminta uang Rp4 miliar ke gubernur dengan mengancam kasus ini akan dibuka ke publik.
"Kasus ini dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan unsur politik untuk menjatuhkan gubernur. Tapi itu akal-akalan dia (Annas) saja. Kalau saya yang meminta uang itu, laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, polisikan saja dia," tegas Soemardi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Boy Rafli Amar belum membalas ketika dihubungi Antara lewat sambungan telepon untuk mengonfirmasi laporan terhadap Annas Maamun. Sedangkan, Kadiv Humas Mabes Polri, Ronny Franky Sompie ketika dihubungi telepon selulernya tidak aktif.
Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Joserizal Zen, tidak mau berkomentar ketika dimintai konfirmasi terkait kasus hukum terhadap Annas Maamun.
Joserizal juga tidak bisa memastikan apakah Annas Maamun mau mengomentari ataupun akan mengambil tindakan hukum balasan terhadap pelapor.
"Jangan dulu, lah," kata Joserizal lewat sambungan telepon.(ant/yus)
Kronologis Dugaan Pelecehan Seksual Gubernur Riau versi Pelapor
Gubernur Riau Annas Maamun diadukan ke polisi dengan tuduhan melakukan perbuatan cabul terhadap Wide Wirawaty (38), putri tokoh pendidikan dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
17 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
19 jam yang lalu