banyak warga di suatu daerah, makin besar kebutuhan pangan yang harus dipenuhi. Begitupun halnya dengan Jakarta.
Namun, ibukota Indonesia ini tidak memiliki lahan sawah yang seharusnya dapat menjadi pemenuh kebutuhan makan sehari-hari para warganya. Padahal, beras, yang berasal dari sawah, merupakan makanan pokok utama orang Indonesia.
Meski begitu, warga Jakarta tak perlu khawatir akan pasokan beras di daerahnya. Kebutuhan makan ini akan dapat terpenuhi dengan baik berkat adanya Pasar Induk Beras Cipinang.
Pasar Induk Beras Cipinang merupakan pusat distribusi beras di Jakarta. Semua beras yang masuk ke Jakarta akan terlebih dahulu melewati pasar ini. Kemudian, sebanyak 780 toko melakukan kegiatan jual beli berasnya.
Namun, sesuai dengan UU No.8 Tahun 2012 Tentang Pangan, Pasar Induk Beras Cipinang berusaha untuk menjalankan peran sebagai penyangga pangan untuk wilayah DKI Jakarta.
Gudang belakang tidak lagi kami sewakan, tapi kami jadikan sebagai gudang untuk menaruh stok beras. Sekarang sudah diberlakukan (penggunaan gudangnya) untuk menjaga ketersediaan pangan, ujar Eri Muhtarsyid, SM Pengembangan PT Food Station Tjipinang Jaya saat ditemui Bisnis.com pada Jumat (29/8).
Untuk stok sendiri, Pasar Induk Beras Cipinang dapat menyimpan hingga 2000 ton beras. Sehari-harinya, pasokan beras yang masuk dapat mencapai 3000-3500 ton. Khusus Senin, pasokan yang masuk dapat mencapai 5000-6000 ton.
Meskipun bersifat stok, 2000 ton beras tersebut bukan berarti sebagai cadangan. Menurut Eri, beras tersebut terus diputar karena sifat beras di