Bisnis.com, BALI—Sejumlah penggiat media atau jurnalis Association of Southeast Asian Nations (Asean) menargetkan pembentukan dewan pers tahun ini sehingga diharapkan mampu menjembatani kepentingan media di kawasan itu.
Kavi Chongkittaworn, Penggagas sekaligus Ketua Southeast Asian Press Alliance (SEAPA) mengemukakan ide untuk membentuk dewan pers Asean bukanlah tanpa alasan.
“Selama ini, kami [Asean] tidak memiliki asosiasi resmi yang bisa memayungi kepentingan media, terutama di kawasan ini. Asosiasi ini penting karena Asean selalu dipersepsikan sebagai bagian yang terpisah-pisah, bukannya satu entitas yang utuh,” katanya seusai menghadiri Global Media Forum di Bali, Rabu (27/8).
Pasalnya, ASEAN selalu diidentikkan dengan ekonomi, hubungan bilateral, atau yang selama ini yang sering didengung-dengungkan yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Padahal, kawasan ini tambahnya, memiliki isu yang cukup kompleks, mulai dari migrasi internasional, komunitas Rohingya di Myannmar, dan lain sebagainya.
Kawasan yang terdiri dari 10 negara ini hanya memiliki SEAPA, padahal asosiasi tersebut sifatnya lebih independen dibandingkan dengan dewan pers yang direncanakan terbentuk tahun ini. Di bawah SEAPA, hanya media independen dari 6 negara yang tergabung dalam asosiasi ini.
Setidaknya, dengan terbentuknya asosiasi pers ASEAN, jurnalis yang berasal dari kawasan ini memiliki standar internasional dan diharapkan mampu bersaing di kancah mancanegara.
“ASEAN harus unjuk gigi, kami tidak bisa lagi bergantung pada news wire yang kebanyakan dari negara barat. Ini negara kami, dan kami lah yang paling tahu apa yang terjadi di sini,” tambahnya