Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pembicaraannya dengan Presiden Ukraina terkait pemberontakan separatis yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, membuahkan hasil "positif" setelah kedua pihak mulai membahas resolusi politik.
"Rusia akan melakukan segalanya untuk proses perdamaian ini," ujar Putin setelah bertemu Presiden Ukrainia Petro Poroshenko pada pertemuan tingkat tinggi blok perdagangan Customs Union di Minsk sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (27/8/2014).
Pertemuan itu juga melibatkan para pemimpin Kazakhstan dan Belarusia. Menurut Putin, proses perdamaian itu harus dimulai sesegera mungkin.
Sedangkan Poroshenko mengatakan dalam akun Twitter bahwa Rusia, Belarusia dan Kazakhstan mendukung strategi perdamaian Ukraina untuk menghentikan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro Rusia. Pemberontak itu telah berhasil memisahkan kawasan Donetsk dan Luhansk di wilayah timur Ukraina.
Sebelumnya Ukraina mengumumkan belanja militernya naik sebelum melakukan perundingan awal dengan Rusia.
Peningkatan belanja militer itu terjadi karena konflik bersenjata dengan kelompok pemberontak pro Rusia belum menunjukkan isyarat penyelesaian di wilayah timur Ukraina.
"Sayangnya akan selalu ada ancaman militer terhadap Ukraina," ujar Poroshenko sembari menambahkan bahwa belanja militer negaranya naik lebih dari 40 miliar hryvnia (US$3 miliar).
Dia menegaskan bahwa perang diawali oleh pihak yang tidak diharapkan semua orang.
Dalam pidatonya memperingati Hari Kemerdekaan di Kiev, Poroshenko juga menyatakan bahwa Rusia terus membangun kekuatan militernya di perbatasan Ukraina.
KRISIS UKRAINA: Putin Akui Pertemuan dengan Poroshenko Positif
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pembicaraannya dengan Presiden Ukraina terkait pemberontakan separatis yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, membuahkan hasil positif setelah kedua pihak mulai membahas resolusi politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Yusran Yunus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

17 jam yang lalu
Goyahnya Pabrik di Kawasan Asia oleh Tarif Trump

19 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

23 menit yang lalu
Kejagung Ungkap Alasan Periksa Miss Indonesia 2010 di Kasus Pertamina

13 jam yang lalu
Panglima TNI Batalkan Mutasi Letjen Kunto Putra Try Sutrisno
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
