Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah perlambatan ekonomi di beberapa negara Asia Tenggara, Sekretaris Jenderal Association of South East Asian Nations (ASEAN) Le Luong Minh menyampaikan ia tetap optimis perlambatan tersebut tidak mengganggu implementasi program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Le menyampaikan meski saat ini Indonesia, Thailand, dan Singapura tengah mengalami perlambatan dan Myanmar dan Vietnam tengah berkonflik dengan negara tetangganya China, pertumbuhan ekonomi ASEAN tetap melaju moderat.
“Kita telah menyusun roadmap dan diskusi atas implementasi MEA telah jauh kami lakukan. Saya optimistis dengan implementasi MEA mulai tahun mendatang, negara-negara ASEAN mampu mempertahankan pertumbuhannya,” kata Le di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Meski banyak asumsi yang mengatakan ketidaksiapan suatu negara menghadapi MEA, Le menyampaikan harapannya agar kementerian atau otoritas terkait segera membereskan persoalan-persoalan tersebut.
Seperti diketahui, negara-negara Asia Tenggara akan mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada 2015 mendatang. Kesepakatan ini mengandung empat pokok realisasi yaitu pasar tunggal, kompetisi regional, pengembangan ekonomi, dan integrasi ke perekonomian global.
Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan Indonesia memiliki sumber daya, ekonomi, dan tekad untuk menjadi ‘pemain’ dalam ASEAN Community.
“Penduduk Indonesia kan 250 juta, di luar Indonesia masih ada 360 juta orang. Nah bagaimana memanfaatkan pasar untuk UKM kita, pelaku bisnis kita,” katanya di kesempatan yang sama.