Bisnis.com, PALEMBANG - PT Bukit Asam (Persero) Tbk menyatakan tetap tertarik memanfaatkan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api untuk jalur distribusi batu bara asalkan fasilitas pelabuhan dan jalur ganda kereta siap tersedia.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Joko Pramono mengatakan perseroan telah lama terlibat dan mendukung realisasi pelabuhan Tanjung Api--Api (TAA) yang sudah diputuskan pemerintah pusat menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Kami sudah terlibat dan bisa dibilang pionir untuk pengembangan TAA di mana kami ikut melakukan studi pengembangan angkutan kereta api dari Tanjung Enim ke TAA pada 1996," katanya saat temu media, Rabu (13/8/2014) malam.
Keterlibatan PTBA kemudian berlanjut pada 2010 yang ditandai dengan adanya head of agreement bersama investor asal India, Adani Grup, terkait proyek double track yang akan mengangkut batu bara milik perusahaan pelat merah itu.
Akan tetapi, proyek double track yang akan dibangun oleh Adani tersebut setop karena terhalang regulasi Kementerian Perhubungan.
Joko menambahkan terkait optimasi angkutan, saat ini pihaknya masih fokus meningkatkan kapasitas di Pelabuhan Tarahan, Lampung, menjadi 25 juta ton pada akhir tahun ini.
"Total kapasitas angkutan kereta api direncanakan sudah bisa mencapai 17,9 juta ton pada 2014," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Milawarma pernah mengatakan proyek double track TAA tersebut dikendalikan atau dipimpin oleh Pemprov Sumsel.
"Kalau kami ya komitmen saja menggunakan jalan itu karena secara pertimbangan jarak cukup dekat dari lokasi kami,"katanya beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan jarak dari Tanjung Enim menuju Pelabuhan TAA sekitar 200 kilometer sementara jika menuju ke Pelabuhan Tarahan di Lampung mencapai 300 km.
Mila mengemukakan penggunaan Pelabuhan TAA itu nantinya dapat membuat pembagian jalur distribusi ekspor lebih seimbang.
Pemprov masih membuka kesempatan bagi calon investor untuk kembali mengembangkan proyek jalur kereta barang Tanjung Enim -- TAA tersebut.
Salah satu investor yang menawarkan diri adalah PT Mega Guna Ganda Semesta yang telah membuat studi kelayakan proyek.
Namun, berbeda dengan yang direncanakan Adani, proyek perkeretaapian umum itu pada tahap awal tidak berkonsep double track melainkan dengan single track. Selain itu, trasenya juga dipastikan berbeda dengan investor asal India tersebut.
"Ini merupakan track baru dengan trase yang akan dilalui yakni Tanjung Enim-Pendopo,Sekayu--TAA.Pertama kami akan bangun single track terlebih dahulu," kata Project Director MDG's Kereta Api Sumsel, Haris Fadilah.