Bisnis.com, JAKARTA—Proses politik yang terjadi di Indonesia saat ini membuat hubungan ‘kedekatan’ antara pengusaha dan penguasa tidak akan semudah jaman dulu, karena sekarang semuanya sudah lebih transparan.
Pengusaha Sandiaga S. Uno mengatakan dulu pengusaha yang dekat dengan penguasa misalnya, mungkin cenderung bisa lebih mudah memenangkan suatu tender proyek.
“Tapi sekarang kan semakin dekat dengan penguasa, justru semakin takut. Sekarang sudah semakin transparan, media sosial pun ikut mengawasi. Jadi tidak akan semudah itu juga,” ujarnya dalam acara halal bihalal, Selasa malam (12/8/2014).
Sandiaga yang juga Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) ini mengatakan perihal dukung-mendukung calon presiden sudah dilalui bersama oleh rakyat Indonesia pada 9 Juli lalu.
Sandiaga yang mendukung Prabowo-Hatta ini mengaku tidak hanya dirinya tapi seluruh rakyat Indonesia kini juga masih menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan hasil pilpres.
“Dukung-mendukung itu kan pilihan, sekarang kita harus bergerak ke depan. Saya optimistis apapun hasilnya MK nanti akan diterima,” ujarnya.
Menurutnya, proses demokrasi di Indonesia sudah sangat dewasa dan seluruh proses kini sudah dilalui. Sebagai pengusaha, ia optimistis ekonomi dan politik sudah bisa berdampingan dengan baik.
Siapapun presiden yang ditetapkan nanti, dia punya tugas pertama yaitu menyatukan Indonesia. Kedua, potensi Indonesia harus diambil secara signifikan.
“Kita juga tahu bersama pembangunan infrastruktur kan belum jalan. Bagi saya sebagai pengusaha, biarkan proses politik terjadi. Kita harus terus mencari peluang agar Indonesia lebih makmur ke depannya,” ujar Sandiaga.