Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah merestui pemberhentian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman dan telah menunjuk penggantinya.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Presiden Julian A. Pasha saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis. Julian mengemukakan rencana pergantian Budiman telah diusulkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada Presiden. Moeldoko, menurutnya, mengusulkan kepada Presiden tentang pertimbangan pemberhentian dan nama calon pengganti.
“Presiden telah menyetujui usulan pemberhentian dari Panglima TNI dan menunjuk KSAD yang baru. Tentu usul pemberhentian dan atau penggantian tidak harus dilakukan pada tanggal saat pensiun seorang Kepala Staf Angkatan,” ujarnya, Selasa (22/7/2014).
Namun demikian, Julian membantah penggantian KSAD kali ini bersangkut paut dengan momen Pemilihan Umum Presiden 2014, melainkan sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI.
Menurutnya, pergantian KSAD telah dipertimbangkan sejak beberapa saat yang lalu seiring dengan masa jabatan Budiman yang akan segera memasuki masa pensiun. Budiman, ujarnya, akan memasuki masa pensiun pada 2014.
“Ini tidak ada kaitan dengan Pilpres karena pergantian ini lebih sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad M Basya membenarkan bahwa Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman akan diganti karena akan memasuki masa pensiun pada September 2014.
Dia mengemukakan Moeldoko telah mengajukan tiga nama calon kuat untuk menjadi KSAD pengganti Budiman. Mereka adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Wakil KSAD Letjen TNI M Munir, dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris.