Bisnis.com, PARIS – Salah satu maskapai penerbangan terbesar dunia, Dubai Emirates menginisiasi pertemuan internasional pemimpin maskapai-maskapai penerbangan dunia untuk mendiskusikan peristiwa jatuhnya Malaysian Airline MH17.
Presiden Dubai Emirates Tim Clark menegaskan pentingnya regulator maskapai dunia untuk memberikan arahan atas wilayah-wilayah yang aman untuk terbang.
“Komunitas maskapai penerbangan dunia harus segera bertindak, peristiwa ini benar-benar tidak dapat diterima dan keterlaluan. Kita tidak seharusnya menoleransi tindakan tersebut, yang merupakan dampak dari konflik regional yang tidak berhubungan sama sekali dengan dunia penerbangan,” kata Clark pada Reuters, Senin (21/7/2014).
Menurut Clark, International Air Transport Association (IATA) harus segera mengadakan pertemuan internasional untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengelola penerbangan di tengan ketidakstabilan regional.
Clark mengaku sangat marah ketika mendengar jatuhnya MH17 diduga karena penembakan, yang menewaskan hampir 300 orang. Ia juga berharap International Civil Aviation Organization dan PBB dapat segera mencarikan solusi.
“Ada beberapa daerah konflik di antara wilayah Asia dan Eropa. Sebelumnya kami mampu menangani masalah ini, karena kita punya prosedurnya,” katanya.
Sebelumnya Clark pernah menolak ide untuk melengkapi badan pesawat dengan anti-rudal, saat Airbus A300 diserang rudal dari Baghdad pada 2003.
“Jika kami tidak dapat mengoperasikan pesawat dengan bebas tanpa adanya ancaman, maka kami lebih baik tidak beroperasi sama sekali,” kata Clark saat itu.