Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Slamet Meletuskan Abu, Ketinggian Hingga 1.500 Meter

Gunung Slamet yang lokasinya berada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, dilaporkan kembali mengeluarkan letusan abu sejak Kamis (17/7/2014) petang hingga Jumat pagi (18/7/2014).
  Ilustrasi puncak gunung. /Bisnis.com
Ilustrasi puncak gunung. /Bisnis.com

Bisnis.com, PURWOKERTO--Gunung Slamet yang lokasinya berada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, dilaporkan kembali mengeluarkan letusan abu sejak Kamis (17/7/2014) petang hingga Jumat pagi (18/7/2014).

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Sudrajat ketika dihubungi wartawan dari Purwokerto, Jumat, mengatakan bahwa aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat sejak Kamis petang.

"Berdasarkan pantauan yang kami lakukan sejak tengah malam hingga Jumat pagi, tercatat 10 kali letusan abu yang dikeluarkan Gunung Slamet. Hingga kini, letusan abu masih terjadi dan kami masih terus memonitor," katanya.

Menurut dia, tinggi letusan abu tersebut berkisar 300-1.500 meter ke arah timur.

Dia mengakui bahwa aktivitas Gunung Slamet sempat meningkat pada 29-30 Juni 2014 dan selanjutnya kembali menurun.

Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir, kata dia, gempa tremor kembali muncul di Gunung Slamet dan disusul dengan munculnya letusan abu.

"Kami belum melihat adanya sinar api pijar yang muncul dari Gunung Slamet. Aktivitasnya baru sebatas letusan abu dengan tinggi maksimal 1.500 meter yang condong ke timur," katanya.

Dia mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengukur suhu air panas di Pancuran Tujuh, Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengukuran, suhu air panas di Pancuran Tujuh tidak mengalami peningkatan yang signfikan.

"Selama Juni hingga sekarang, suhunya rata-rata berkisar 51-52 derajat Celcius," katanya.

Terkait hal itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang karena status Gunung Slamet masih tetap "Waspada" dengan radius bahaya sejauh 2 kilometer dari puncak meskipun terjadi peningkatan aktivitas.

"Kami mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak," katanya.

 

Baca juga:

MUDIK LEBARAN: Cuaca Diprakirakan Nyaman, Potensi Hujan Lokal di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper