Bisnis.com, LONDON — Angka pengangguran Inggris melorot ke level terendah sejak 2008 pada Maret-Mei tahun ini, tetapi pertumbuhan upah justru melambat melampaui estimasi.
Data pemerintah menunjukkan tingkat pengangguran tergelincir menjadi 6,5% sepanjang Maret-Mei 2014 dari posisi 6,6% pada periode yang lalu.
Kondisi tersebut memperkuat pemulihan ekonomi dan meningkatkan ekspektasi terkait kenaikan suku bunga acuan.
Jika dirinci, jumlah pengangguran merosot 121.000 menjadi 2,12 juta pada Maret-Mei tahun ini dari Desember 2013-Februari 2014. Klaim pengangguran juga turun selama 20 bulan berturut-turut.
“Ini merupakan kabar yang penting di Inggris. Kabar ini juga menjadi pertimbangan utama bagi Bank of England [BOE] untuk mulai keluar dari stimulusnya,” kata Philip Rush, ekonom Nomura International Plc di London, Rabu (16/7).
Sayangnya, penguatan pasar tenaga kerja tidak diimbangi dengan pertumbuhan upah tenaga kerja di tengah terus merangkaknya inflasi.
Sepanjang Maret-Mei 2014, gaji keseluruhan, termasuk bonus, naik 0,3% year-on-year (yoy), laju terlemah sejak krisis finansial 5 tahun lalu.
Untuk Mei tahun ini, gaji total tumbuh 0,4%, naik dari 0,4% dari kemerosotan gaji pada April yaitu 1,5%.
Namun, jika tidak memasukkan bonus dalam perhitungannya, gaji total naik 0,7% year-on-year (yoy) pada Maret-Mei tahun ini, pertumbuhan paling lambat sejak 2001 dan naik 0,6% pada Mei 2014.
Padahal, pada saat yang sama, inflasi meningkat 1,9% pada Juni tahun ini, naik dari 1,5% pada Mei lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel