Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok Listrik di Riau Belum Aman

Riau masih rawan mengalami pemadaman listrik bergilir karena minimnya cadangan listrik yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Bisnis.com, PEKANBARU—Riau masih rawan mengalami pemadaman listrik bergilir karena minimnya cadangan listrik yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Doddy Pangaribuan, General Manager PLN Riau dan Kepulauan Riau, mengatakan saat ini cadangan listrik yang dimiliki perusahaan hanya 10% dari kebutuhan yang ada. Idealnya, cadangan listrik di suatu wilayah itu minimal 30% dari beban puncak yang terjadi.

“Kondisi listrik di Riau sangat tidak aman. Apalagi, kalau ada gangguan pada pembangkit besar seperti di Teluk Sirih, pasti akan terjadi pemadaman,” katanya, Rabu (9/7/2014).

Doddy menuturkan saat ini kebutuhan listrik saat beban puncak di Riau mencapai 503 megawatt, sedangkan kapasitas pembangkit listrik di wilayah itu hanya 450 megawatt.

Untungnya jaringan listrik Riau masih terhubung dengan Sumatra Selatan, sehingga mendapat pasokan hingga 100 megawatt melalui Sumatra Barat.

Saat ini, badan usaha milik negara tersebut sedang membangun pembangkit listrik tenaga uap di Tenayan Raya dengan kapasitas 2 X 110 megawatt.

Targetnya, akhir tahun ini PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau sudah dapat mengoperasikan pembangkit 1 X 110 megawatt di wilayah tersebut.

“Pembangunan pembangkit ini sempat mundur, karena ada kendala saat penyaluran listriknya. Saat uji coba, masih ada beberapa masalah,” ujarnya.

Selain itu, pembebasan lahan juga menjadi salah satu penghambat dalam penyelesaian pembangkit tersebut. PLN sempat kesulitan menggelar transmisi listrik, dan mengalihkan jalurnya melalui Pasir Putih, di lanjutkan ke wilayah Garuda Sakti.

“Transmisi yang melalui Pasir Putih-Garuda Sakti sudah 20%. Awalnya transmisi itu akan dibangun melalui jalur Tenayan Raya-Teluk Lembu, tetapi karena masalah lahan, kami mengalihkan jalurnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper