Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur, Penopang Penguatan Ekonomi AS

Aktivitas manufaktur AS yang terpacu akibat melonjaknya pesanan dan produksi diprediksi menjadi salah satu faktor penguatan ekonomi Negeri Paman Sam pada tahun ini.
Panorama kota Washington. Manufaktur topang perbaikan ekonomi AS /Reuters
Panorama kota Washington. Manufaktur topang perbaikan ekonomi AS /Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON—Aktivitas manufaktur AS yang terpacu akibat melonjaknya pesanan dan produksi diprediksi menjadi salah satu faktor penguatan ekonomi Negeri Paman Sam pada tahun ini.

Indeks manufaktur yang dilaporkan oleh Institute for Supply Management (ISM) dan Markit Economics sama-sama menyebutkan adanya kenaikan yaitu masing-masing 55,3 dan 57,3 pada Juni tahun ini.

“Manufaktur mulai kembali ke posisinya dan tumbuh dalam kecepatan yang solid,” kata Joshua Shapiro, Ketua Ekonom Maria Fiorini Ramirez Inc. di New York, Rabu (2/7/2014).

Berdasarkan laporan ISM, produsen kayu, furnitur, besi, dan mesin adalah beberapa sektor yang mengalami lonjakan permintaan. Tumbuhnya belanja konsumen, cadangan yang cukup, dan pulihnya pasar ekspor menjadi tumpuan industri manufaktur pada kuartal II/2014.  

Setelah indeks PMI dirilis, dolar merosot selama 5 hari terakhir karena penguatan industri di bawah ekspektasi analis. Mata uang hijau itu terkoreksi menjadi US$1,37 per euro pada pukul 6.58 di London.

“Data AS mengalami pelemahan di beberapa poinnya dan itu mendorong aksi jual dolar. Kami membutuhkan sinyal hawkish dari the Fed untuk membalikkan tren,”ucap Yuki Sakasai, analis Barclays di New York.  

Rencananya, Gubernur bank sentral AS Janet Yellen akan berpidato di International Monetary Fund (IMF), Washington. Pelaku pasar mulai yakin adanya peluang sekitar 42% bahwa the Fed bakal menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan Juni 2015, turun dari sebelumnya 52%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Bloomberg/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper