Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balikpapan Terus Dihantui Antrean Solar Bersubsidi

Antrean pembelian bahan bakar minyak jenis solar khususnya yang bersubsidi di Balikpapan masih akan terus terjadi di dalam kota selama belum ada opsi lain yang ditawarkan pemerintah kepada masyarakat.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Antrean pembelian bahan bakar minyak jenis solar khususnya yang bersubsidi di Balikpapan masih akan terus terjadi di dalam kota selama belum ada opsi lain yang ditawarkan pemerintah kepada masyarakat.
 
Untuk mendapatkan solar bersubsidi, kendaraan harus mengantre cukup lama untuk mendapatkannya di SPBU. Akibatnya, tumpukan kendaraan itu pun menyebabkan kemacetan karena memakan sepertiga badan jalan.
 
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan antrean tersebut disebabkan karena kendaraan ingin mendapatkan layanan terlebih dahulu.

Akibatnya, antrean dilakukan ketika SPBU belum buka yang kemudian menyebabkan kemacetan.
 
“Kebanyakan pembeli merupakan kendaraan travel atau bak terbuka yang memang perlu bekerja di pagi hari. Padahal kami sudah mengimbau kepada mereka untuk tidak antre sebelum jam buka,” ujarnya, Senin (30/6/2014).
 
Soetantinah atau biasa dipanggil Tantin menyebutkan stok solar aman untuk bisa memenuhi permintaan masyarakat.

Berdasarkan data dari Pertamina, katanya, kuota solar bersubsidi di Balikpapan mencapai 73.292 kiloliter untuk solar.

Realisasi penyaluran hingga Mei sudah sesuai dengan perkiraan yang ada sehingga dipastikan aman hingga akhir tahun.
 
Pemkot Balikpapan juga masih belum mencabut peraturan wali kota yang mengatur pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tantin mengatakan kebijakan ini cukup mampu menekan penggunaan BBM bersubsidi sehingga lebih merata.
 
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalimantan Timur Faisyal Tola mengatakan pembatasan itu merugikan pelaku usaha pengangkutan karena jarak tempuh yang jauh.
 
“Bensin dan solar dibatasi, padahal jarak ke pelabuhan jauh. Belum lagi aturan dilarang bongkar muat di suatu daerah,” katanya.  
 
Pemerintah daerah, katanya, harus segera mencarikan solusi agar antrean kendaraan ini tidak terus bertambah. Dengan demikian, ada efisiensi dalam kegiatan operasional yang dilakukan oleh pengusaha.
 
Ide untuk membangun depo di pinggir kota, imbuh Tantin, menjadi solusi yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan akibat antrean solar tersebut. Dia  menyebutkan Pertamina memberikan dukungan sepanjang pemerintah siap dengan lahan yang dibutuhkan untuk depo tersebut.
 
“Kami masih berkoordinasi terkait dengan pembangunan depo itu. Sudah ada yang berminat untuk membangun termasuk ke arah [Pelabuhan] Peti Kemas,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper