Bisnis.com, BANGKOK--Junta militer Thailand mencabut pemberlakuan aturan jam malam di seluruh wilayah Thailand untuk menarik kembali minat wisatawan dan investor.
Dewan Nasional Keamanan dan Ketertiban Thailand (NCPO) menaruh personilnya di beberapa wilayah di bawah jam malam untuk mencegah gerakan yang mempengaruhi keamanan nasional.
"Situasi di Thailand telah mereda, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Patamaporn Ratanadilok Na Phuket, Juru Bicara Dewan seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu(14/6/2014).
Penghapusan aturan itu bertujuan mengurangi dampak terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat dan meningkatkan pariwisata di daerah yang terkena dampak langsung.
Sebelumnya, pihak militer memberlakukan jam malam di seluruh wilayah Negeri Gajah Putih itu mulai pukul 22.00 sampai 05.00 waktu setempat. Aturan diterapkan setelah panglima militer Thailand merebut kekuasaan pada 22 Mei 2014 lalu.
Pemimpin Junta Prayuth Chan-Ocha menyampaikan tentara tidak punya pilihan selain mengambil alih kekuasaan, setelah berbulan-bulan terjadi protes jalanan terhadap pemerintahan yang dipimpin Yingluck Shinawatra, adik Thaksin Shinawatra yang digulingkan dalam kudeta 2006.
Berdasarkan data bursa saham Thailand, dana global telah mengalir kembali sekitar US$840 juta ke dalam saham dan obligasi Thailand bulan ini, setelah sempat keluar US$2,24 miliar pada Mei 2014.