Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA UANG: Baht Menguat, Dana Asing Mulai Masuk Thailand

Baht dilaporkan menguat sehingga mampu menutup pelemahan akibat kudeta militer pada 22 Mei, sedangkan berakhirnya aksi protes jalanan selama tujuh pekan yang disertai disetujuinya anggaran pemerintah telah membantu menarik dana asing.
 Prayuth Chan-ocha, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand. /Reuters
Prayuth Chan-ocha, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Baht dilaporkan menguat sehingga mampu menutup pelemahan akibat kudeta militer pada 22 Mei, sedangkan berakhirnya aksi protes jalanan selama tujuh pekan yang disertai disetujuinya anggaran pemerintah telah membantu menarik dana asing.

Pemerintahan junta militer yang dipimpin Kepala Angkatan Bersenjata Prayuth Chan-Ocha membekukan konstitusi dan menggunakan kekuasannya di bawah undang-undang darurat untuk melarang segala bentuk kegiatan politik. Pada waktu bersamaan mereka berjanji untuk mempercepat pengeluaran anggaran belanja negara selain membayarkan hak para petani dalam program pembelian beras yang sempat memicu kontroversi.

Dana global senilai US$561 juta mengalir dalam bentuk pembelian saham dan obligasi Thailand bulan ini hingga kemarin. Sebelumnya, sedikitnya sebanyak US$2,24 miliar dana asing keluar dari negara itu selama Mei, menurut data bursa nilai tukar.

“Akibat kudeta militer, persepsi yang muncul adalah muncul stabulitas,” ujar Vishnu Varathan, ekonom senior pada Mizuho Bank Ltd. di Singapura sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (13/6/2014).

Menurutnya, setidaknya dalam waktu dekat tidak akan terjadi aksi berdarah yang tidak terkendali di jalan-jalan. Inilah yang saya kira merupakan tahapan pemulihan pada nilait tukar baht, ujarnya.

Baht menguat 0,2% menjadi 32,388 per dolar pukul 12:20 waktu Bangkok atau menguat 0,3% per pekan, menurut data dari Bloomberg. Nilai tukar itu diperdagangkan 32,40 sebelum kudeta terjadi pada 22 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper