Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEFLASI BERKEPANJANGAN: BOJ Sarankan Zona Euro Tiru Jepang

Bank of Japan (BOJ) menyarankan zona euro meniru kebijakan pemerintah Jepang mengelola inflasi menyusul kebijakan Bank Sentral Eropa menpertahankan euro agar tidak mengalami deflasi.
 Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, TOKYO— Bank of Japan (BOJ) menyarankan zona euro meniru kebijakan pemerintah Jepang mengelola inflasi menyusul kebijakan Bank Sentral Eropa menpertahankan euro agar tidak mengalami deflasi.

“Pengalaman Jepang menunjukkan bahwa inflasi yang rendah secara terus menerus mengubah ekspektasi masyarakat melihat ke belakang. Untuk jangka panjang ekspektasi inflasi beradaptasi menurun,” kata Takehiro Sato, Anggota Dewan BOJ dikutip Reuters, Kamis (5/6/2014).

Dia menuturkan kebijakan kawasan euro yang kemungkinan menghadapi deflasi berkepanjangan merugikan ekspektasi harga jangka panjang. ECB (bank sentral Eropa), kata Sato, mengungkapkan tidak ragu mengambil kebijakan konvensional untuk mengatasi risiko deflasi berkepanjangan.

Di Jepang, katanya, ekspektasi inflasi jangka panjang tetap stabil meski Jepang mengalami deflasi selama 15 tahun setelah runtuhnya gelembung aset.

Kebijakan ekonomi Shinzo Abe yang menggabungkan stimulus fiskal dan moneter serta reformasi struktural telah memulihkan perekonomian negara tersebut, dengan inflasi di atas 1%.

BOJ memilih meluncurkan QQE (quality and quantity easing) pada April tahun lalu sebagai bentuk stimulus moneter untuk mencapai target inflasi 2% dalam dua tahun.

Dia mengatakan inflasi konsumen Jepang telah melampaui proyeksi awal yang sebagaian besar disebabkan meningkatnya penggunaan energi dan peningkatan secara keseluruhan tagihan impor akibat yen yang melemah, serta kekurangan pekerjaan yang mendorong kenaikan upah.

“Kenaikan upah yang disebabkan kondisi kerja yang ketat membelenggu laba dan tidak bagus untuk perusahaan,” ujarnya. Lebih lanjut, “Jika keuntungan perusahaan dibatasi dengan besarnya biaya tenaga kerja, investasi bisnis akan dibatasi.”

Namun belum ada penjelasan rinci sejauh apa keberhasilan QQE bekerja efektif menstabilkan ekonomi Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper