Bisnis.com, JAKARTA—Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bertarung dalam pilpres 2014, Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai belum memiliki visi yang kongkrit di bidang lingkungan dan perubahan iklim.
Ketua Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Agus Purnomo mengatakan visi kedua pasangan tersebut untuk mengantisipasi perubahan iklim dan rencana kebijakan lingkungan belum menyentuh inti persoalan.
“Sejauh ini masih belum kongkit apa visi mereka soal lingkungan dan perubahan iklim,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (5/6/2014).
Menurutnya, presiden mendatang harus memiliki visi yang jelas untuk menghadapi masifnya perubahan iklim dan tantangan kerusakan lingkungan yang kian besar.
Tantangan terbesar di bidang lingkungan, katanya, adalah kecenderungan untuk kembali merusak hutan yang dilakukan oleh pemilik modal.
“Masih ada perusahaan yang mau buka hutan gambut jadi perkebunan walaupun dengan biaya mahal, ini tantangan,” ujarnya.
Presiden and CEO World Resources Institute (WRI) Andrew Steer mengajak pemerintah Indonesia, terutama presiden terpilih nanti memprioritaskan perbaikan lingkungan yang lebih massif.
Agar visi dan misi capres lebih jelas, DNPI berencana menggelar dialog di bidang lingkungan, perubahan iklim, energi, alih fungsi lahan dan hutan, dengan mengundang kedua capres pada 16 Juni mendatang.
“Kami rencanakan ada dialog dengan kedua calon untuk memastikan visi mereka soal perubahan iklim dan lingkungan,” kata Agus.