Bisnis.com, WASHINGTON – Survei Reuters pada ekonom menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat melambat pada Mei lalu, dan tingkat pengangguran diperkirakan ikut naik. Meski demikian, kondisi ini dinilai tidak berdampak signifikan pada proses pemulihan ekonomi AS pascamusim dingin.
Pengusaha menambahkan sekitar 218.000 pekerjaan pada bulan lalu, menurun dari April yaitu 288.000 perolehan kerja. Hasil survei menunjukkan bahwa jumlah lapangan kerja akan terus berada di bawah rata-rata dalam 6 bulan ke depan.
“Angka lapangan kerja akan konsisten jika pertumbuhan mengalami akselerasi,” kata Ryan Sweet, ekonom senior Moody’s Analytics di West Chester – Pennsylvania, Rabu (4/6/2014).
Seperti diketahui, perekonomian negeri Paman Sam mengalami kontraksi pada kuartal I/2014 sebesar 1%, sebagai dampak dari musim dingin yang menutupi beberapa wilayah AS dengan salju, juga didorong oleh lambatnya pencatatan inventori bisnis.
Namun, data manufaktur AS dan penjualan kendaraan menunjukkan pertumbuhan perlahan kembali. Ekonom yang disurvei Reuters mengestimasi pertumbuhan sekitar 3% pada kuartal II/2014.
Meski tingkat pengangguran diprediksikan naik tipis menjadi 6,4% pada April, optimistis tetap terlihat di pasar tenaga kerja. Pasalnya, kenaikan tipis tersebut didorong oleh masyarakat yang tengah giat mencari pekerjaan.
Pada April lalu, jatuh tajamnya tingkat partisipasi usia tenaga kerja AS yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan sempat menjadi pendorong anjloknya tingkat pengangguran di Amerika Serikat.