Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TANJUNG DATU: Indonesia & Malaysia Bikin Joint Verification

Indonesia dan Malaysia akan melakukan joint verification wilayah perbatasan di perairan Tanjung Datu untuk bersama-sama mengecek batas wilayah kedua negara. Hal ini dilakukan menyusul adanya pembangunan rambu suar oleh pihak Malaysia di perairan tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Malaysia akan melakukan joint verification wilayah perbatasan di perairan Tanjung Datu untuk bersama-sama mengecek batas wilayah kedua negara. Hal ini dilakukan menyusul adanya pembangunan rambu suar oleh pihak Malaysia di perairan tersebut.

Disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, keputusan untuk melakukan joint verification yang akan dilakukan pada Juni tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan antara kedua negara.

"Kita akan lakukan verifikasi lagi yang dilakukan bersama-sama untuk melihat perbedaan dari titik suar itu sendiri. Karena versi Malaysia berbeda dengan versi Indonesia," jelas Moeldoko dalam konferensi persnya di Media Centre Mabes TNI, Rabu (28/5/2014).

Menurutnya, apabila pembangunan rambu suar yang dilakukan oleh Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datu pada beberapa waktu lalu itu dilanjutkan, Indonesia akan kehilangan wilayah laut seluas 143 meter.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu diadakan joint verification antara kedua negara untuk bersama-sama melihat batas negara masing-masing dan memastikan apakah pembangunan rambu suar tersebut telah memasuki wilayah perairan Indonesia.

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan dari pertemuan antara Indonesia dan Malaysia, kedua negara telah sepakat bahwa pembangunan rambu suar harus dihentikan. Selain itu, baik Indonesia ataupun Malaysia sama-sama tak mengharapkan adanya tindakan yang memperkeruh situasi.

Sebelumnya, petugas navigasi perhubungan laut memantau adanya aktifitas di perairan Tanjung Datu, yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia, oleh kapal-kapal Malaysia. Terpantau terdapat tiga kapal boat, empat tongkang material, dan satu kapal angkatan laut berlayar menuju lokasi pembangunan.

Mendengar laporan tersebut, TNI AL mengirimkan tiga kapal perang yang beroperasi di Kepulauan Natuna untuk memeriksa situasi di Tanjung Datu. Seusai menerima teguran dari TNI AL, pihak Malaysia menghentikan pembangunan dan bertolak kembali ke Malaysia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper