Bisnis.com, DONETSK - Ukraina melancarkan serangan udara dan elit penerjun, Senin (26/5/2014), untuk menghadapi milisi pro-Rusia yang menduduki bandara di Donetsk.
Presiden terpilih Ukraina Petro Poroshenko menegaskan Kiev menolak berdialog dengan milisi dan berniat melumpuhkan gerakan itu dalam hitungan jam.
Serangan itu sekaligus menjadi jawaban tegas atas ancaman Moskwa yang menyatakan, Rusia siap berdialog dengan Kiev asal tidak ada operasi militer di perbatasan timur.
Poroshenko yang menggelar konferensi pers di Kiev mengatakan, serangan militer pemerintah harus cepat dan efektif.
"Operasi anti-teroris semestinya tidak berlangsung 2 atau 3 bulan. Itu harusnya hanya berlangsung beberapa jam," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Poroshenko juga mengatakan bahwa teroris ingin melestarikan negara bandit. "Mereka hanyalah bandit. Tidak ada negara beradab yang akan bernegosiasi dengan teroris."