Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengancam cabut izin hotel, penginapan dan café-cafe yang menyediakan jasa wanita tuna susila (WTS) di Sumatra Barat, karena dinilai memberi pengaruh buruk terhadap masyarakat.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemprov Sumbar sudah sepakat dengan Kepolisian Daerah (Polda) setempat untuk menindak tegas serta mencabut izin usaha hotel, penginapan dan café yang tetap nakal.
“Kami akan tindak tegas [hotel, penginapan, dan café] yang menyediakan wanita panggilan. Bisa dicabut izinnya,” kata Irwan dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Senin (26/5/2014).
Dia menyebutkan selain sudah sepakat dengan Polda Sumbar, pemprov juga menjajaki kesepakatan dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk menindak tegas pengelola hotel yang tetap bandel.
Irwan mengajak masyarakat yang mengetahui informasi mengenai kegiatan transaksi seksual di hotel, penginapan, dan café atau pengelola yang menyediakan layanan tersebut untuk melaporkan ke aparat.
“Kalau ada laporkan kepada kita, jelaskan lokasinya, pemprov dan polda akan tindak. Kalau terbukti saya akan langsung cabut izinnya,” tegas Irwan.
Dia mengaku risih mengingat maraknya pemberitaan dan cerita-cerita di kalangan perantau yang menilai masyarakat Padang sudah jauh dari adat istiadat. Padahal pengembangan pendidikan agama begitu marak dilakukan pemerintah.
“Sejauh ini masih sangat terkendali. Implementasi adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah (ABS SBK) begitu marak di tiap daerah,” katanya.