Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan perwakilan TNI akan mengadakan pertemuan formal dengan Malaysia untuk membahas persoalan pembangunan rambu suar yang dilakukan oleh tiga kapal Malaysia di Tanjung Datu, Kalimantan Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat ditemui di Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5/2014).
"Besok akan kita lakukan pertemuan dengan Malaysia secara formal dari satuan TNI, Kemhan, dan Menlu." tuturnya.
Moeldoko mengatakan pertemuan tersebut akan dilaksanakan di Jakarta dan akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sebagai tuan rumah.
Sebelumnya, setelah petugas navigasi perhubungan laut memantau adanya aktifitas di perairan Tanjung Datu yang merupakan wilayah perbatasan oleh kapal-kapal Malaysia, TNI AL mengirimkan kapal perang yang beroperasi di Kepulauan Natuna untuk memeriksa situasi di Tanjung Datu.
Terpantau terdapat tiga kapal boat, empat tongkang material, dan satu kapal angkatan laut berlayar menuju lokasi pembangunan. Tiga tiang pancang bahkan telah dipasang di perairan Tanjung Datu.
Ditemui di saat yang bersamaan, Kepala Staff Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan pihaknya telah menggeser tiga kapal perang ke perairan Tanjung Datu untuk memantau wilayah perbatasan tersebut.
"Ada tiga kapal yang kita kirim, yaitu kapal Corvette, KRI Barakuda, dan KRI Madar," kata Marsetio, Minggu (25/5/2014).
Setelah kapal-kapal perang itu datang mengawasi dan pihak TNI AL menegur, aktifitas pembangunan rambu suar tersebut akhirnya dihentikan oleh pihak Malaysia. Rombongan kapal dan tongkang itu pun berlayar kembali ke Malaysia.