Bisnis.com, JAKARTA—Mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra hari ini, Jumat (23/5/2014), melapor kepada junta militer yang mengambil alih kekuasaan pemerintahan sehari sebelumnya setelah berbulan-bulan dilanda kerusuhan politik.
Militer Thailand melakukan kudeta pada Kamis setelah beberapa bulan terjadi kelumpuhan pemerintah akibat tidak bisa bekerja menyusul maraknya aksi protes.
Korban pun berjatuhan akibat sejumlah bentork bersenjata di sejumlah wilayah negara itu, demikian seperti dilaporkan cnn.com, Jumat (23/5/2014).
Pihak militer menahan para tokoh politik dan tokoh pergerakan yang tengah bertikai. Yingluck dijatuhkan oleh masyarakat akibat munculnya sentiment anti korupsi dan anti Yingluck yang merebak di selbagian besar wilayah itu.
Namun pemimpin wanita yang merupakan adik kandung mantan PM Thaksin Sinawatra tersebut diputus bersalah oleh Mahkamah Konstitusi akibat dituduh mengangkat sejumklah petinggi militer dari kalangan orang dekatnya.