Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Piala Dunia 2014 Masih Kurang Optimal Bagi Brasil

Kendati Piala Dunia 2014 berpotensi memperbaiki reputasi Brasil di sektor bisnis dan wisata, tetapi sejumlah ekonom menilai turnamen sepak bola terbesar di dunia itu justru membuat laju ekonomi di negara itu menjadi cukup moderat tahun ini.

Bisnis.com, BRASIL - Kendati Piala Dunia 2014 berpotensi memperbaiki reputasi Brasil di sektor bisnis dan wisata, tetapi sejumlah ekonom menilai turnamen sepak bola terbesar di dunia itu justru membuat laju ekonomi di negara itu menjadi cukup moderat tahun ini.

Berdasarkan estimasi 116 ekonom yang disurvei Reuters, Piala Dunia 2014 yang diadakan di Brasil tersebut dapat berkontribusi hingga 0,2% terhadap pertumbuhan ekonomi Negeri Samba ini.

Tetapi, kontribusi tersebut masih terbilang ‘terbatas’ dan tidak mampu menopang lesunya pertumbuhan ekonomi Brasil. 

Survei bank sentral Brasil menyebutkan produk domestik bruto (PDB) diperkirakan terakselerasi hanya 1,7% tahun ini, jauh melampaui 7,5% pada 2010.

Nada-nada sumbang  terhadap keuntungan Piala Dunia di Brasil terlihat kontras dengan prediksi pemerintah yang menyatakan turnamen sepak bola itu dapat mendatangkan 600.000 wisatawan asing, investasi masif, dan transportasi publik.

Selain Piala Dunia 2014, Brasil juga akan menjadi negara penyelenggara Olympic Games di Rio de Janeiro pada 2016, walaupun tahap persiapannya masih belum selesai.

Poling serupa ole Reuters juga menyebutkan kontribusi Piala Dunia hanya sekitar 0,3% terhadap ekonomi Afrika Selatan pada 2010. Setelah poling Reuters, ekonom Citi menambahkan sumbangsih Piala Dunia 2010 terhadap ekonomi Afrika Selatan di kisaran 0,3%-0,5% pada kuartal II/2010.

“Kebanyakan penduduk lokal, termasuk kami, tidak memasukkan efek Piala Dunia tahun ini terhadap skenario pertumbuhan ekonomi,” ucap ekonom Citi, Marcelo Kfoury, Sabtu (17/5/2014).

Alih-alih meningkat, penerbangan pada Juni dan Juli 2014 justru menunjukkan penurunan akibat pebisnis mulai menjadwalkan ulang penerbangan guna menghindari ‘peak season’. Lebih lanjut, penjual ritel mengkhawatirkan liburan panjang di Brazil akan memukul penjualannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper