Bisnis.com, JAKARTA - Konsep revolusi mental yang dilontarkan calon presiden PDI-Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang ide dan tidak ada pemikiran yang luar biasa dari seorang pemimpin bangsa.
"Konsep revolusi mental Jokowi itu kering ide. Cuma keren di judul saja, tidak ada pemikiran yang maknyos dari seorang calon pemimpin bangsa," kata Said Salahudin, pengamat politik dari UI.
Dia menilai konsep revolusi mental itu cuma berisikan tentang unek-unek Jokowi dan tim pendukungnya saja.
"Itu sesuatu yang sudah biasa kita dengar. Mahasiswa semester I pun fasih kalau sekadar mereview masalah, mengutarakan kegalauan, dan mengutip pemikiran orang lain".
Gagasan besar Jokowi, paparnya, dari tema revolusi mental itu justru tidak keluar. Kalau yang dimaksud adalah soal perlunya paradigma, budaya politik, dan komitmen pemimpin itu kan sudah lama dibicarakan orang.
"Sudah sering kita dengar terkait perlunya paradigma, budaya politik, dan komitmen pemimpin".
Kemudian terkait cara melakukannya dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan terus ke lingkungan negara, itu pun sudah khattam dipelajari dari Aa' Gym sejak lama.
Sebelumnya, capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengatakan dalam pembuatan tulisan yang berjudul: Revolusi Mental", dirinya hanya membuat struktur dan poin-poinnya saja secara garis besar.
"Saya kan membuat strukturnya, poin-poinnya, kemudian kita rembug dalam tim, baru kita buat," ujar Jokowi. (ant/yus)