Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG KORUPSI CENTURY : JK Tahu Krisis Memang Ada Tapi Tak Separah Krisis 1998

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberi kesaksian dalam kasus pemberian dana talangan (bailout) kepada Bank Century di pengadilan tindak pidana korupsi pagi ini (8/5/2014).

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberi kesaksian dalam kasus pemberian dana talangan (bailout) kepada Bank Century di pengadilan tindak pidana korupsi pagi ini (8/5/2014).

Dengan dikawal ratusan personil kepolisian, Ketua Umum PMI Indonesia itupun memberikan kesaksiannya.

Dalam kesaksiannya, JK tidak menampik adanya imbas krisis Amerika Serikat di Indonesia, namun tidak begitu berpengaruh terhadap perekonomian di Tanah Air.

"Pada 2007-2008 ada krisis keuangan di Amerika Serikat yang membuat daya beli menurun. Terjadi imbas kedua di Indonesia," ujar JK.

JK mengakui krisis saat itu memang mempengaruhi stabilitas nilai kurs rupiah serta juga sektor lain. Namun dia memastikan, krisis yang terjadi tidak separah krisis tahun 1998.

"Saya menerima laporan bahwa APBN tetap bagus, kredit bagus, investasi bagus, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi 6%," ujarnya.

Selain JK, Jumat esok (9/5/2014) jaksa penuntut umum (JPU) akan menghadirkan Wakil Presiden Boediono yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia sebagai saksi untuk kasus dan terdakwa yang sama.

Sebelumnya, JPU telah menghadirkan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada persidangan Jumat (2/5/2014). Dalam kesempatan itu, Sri menjelaskan alasan pemerintah memberikan bailout ke Century.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper