Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK BANDARA KERTAJATI, Pemerintah Diminta Atur Strategi Efektif

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat meminta pemerintah merumuskan strategi yang efektif untuk menyelesaikan Bandara Kertajati tepat waktu agar pembangunan kawasan industri aerocity bisa cepat terwujud.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berencana memetakan kawasan industri padat karya akan diarahkan ke kawasan timur, tepatnya di kawasan Aerocity sekitar Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. /bisnis.com
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berencana memetakan kawasan industri padat karya akan diarahkan ke kawasan timur, tepatnya di kawasan Aerocity sekitar Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat meminta pemerintah merumuskan strategi yang efektif untuk menyelesaikan Bandara Kertajati tepat waktu agar pembangunan kawasan industri aerocity bisa cepat terwujud. 

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan pembangunan Bandara Kertajati harus dipercepat guna menunjang kegiatan perekonomian di kawasan ini lebih bergairah karena sangat erat kaitannya dengan aerocity sebagai kawasan industri baru.

“Para investor luar negeri atau lokal akan lebih intensif datang ke kawasan Jabar apabila bandara sudah dibuka. Mereka akan melihat lahan kawasan aerocity atau melakukan bisnis di berbagai wilayah di Jabar,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (4/5/2014).

Dia menjelaskan persoalan tersendatnya pembebasan lahan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Bandara Kertajati, jangan dijadikan penghambat untuk mengembangkan perekonomian di kawasan tersebut.

Menurutnya, jika persoalan itu tidak cepat diselesaikan, akan berdampak juga pada pembangunan kawasan industri Aerocity serta infrastruktur lain seperti tol Cisumdawu dan Cipali. Padahal, tol tersebut sudah hampir rampung. “Kami yakin pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini dengan cepat, asalkan mereka membuat strategi yang efektif,” ujarnya.

Kawasan industri Aerocity menjadi bidikan utama para investor untuk merelokasi maupun membuka industri baru dengan alasan tuntutan upah di wilayah Jabar barat seperti Karawang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, dan Depok sudah terlalu tinggi.

"Tuntutan pekerja yang minta kenaikan upah secara terus-menerus, membuat pengusaha akan mengalihkan industrinya ke Jabar timur,” ujarnya. Dia mengingatkan pemerintah agar menjaga keseimbangan tersebut, sehingga iklim investasi tetap kondusif, yang mencakup kepentingan pekerja, pemerintah, dan pengusaha.

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah segera memperbaiki jalur Cirebon-Bandung yang banyak hancur akibat tonase kendaraan berlebihan sehingga mengganggu aktivitas perindustrian maupun distribusi barang di Jabar.

Saat ini, waktu tempuh Cirebon-Bandung bisa mencapai 6 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan kondisi normal yang hanya memerlukan waktu sekitar 3 jam.

Menurutnya, pemerintah harus lebih intensif melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang melebihi tonase di ruas jalan tersebut. “Jalur itu kurang mendapatkan pengawasan dan pemeliharaan. Padahal jalur Cirebon-Bandung sangat sentral untuk kegiatan perindustrian maupun distribusi barang.”

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berencana memetakan kawasan industri padat karya akan diarahkan ke kawasan timur, tepatnya di kawasan Aerocity sekitar Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Strategi tersebut merupakan upaya untuk menjaga kondusivitas dunia usaha baik bagi pengusaha, pekerja, dan pemerintah, karena persoalan upah paling berat dirasakan oleh industri yang memiliki karyawan dalam jumlah besar. (Fajar Sidik/k29)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper