Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sempat kaget ketika dana penyertaan modal sementara (PMS) Bank Century dinyatakan tidak cukup Rp632 miliar. Petinggi BI saat itu menyatakan Bank Century membutuhkan dana hingga Rp 2,6 triliun.
"Saya merasa sangat kaget dengan angka yang berubah dari Rp632 miliar jadi Rp2,6 triliun," ujar Sri Mulyani saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Mengetahui perubahan itu, Sri Mulyani pun menanyakan kepada BI, apa yang menjadi pertimbangan.
"Pada saat itu dijelaskan bahwa surat berharga dimacetkan," kata Sri Mulyani.
"Apa alasan dimacetkan karena bank ini bank gagal, padahal surat berharga baru akan jatuh tempo pada awal tahun 2009," terang Sri.
Konon, baru diketahui kebutuhan uang hingga Rp2,6 triliun itu guna meningkatakan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal menjadi 8%.
Saking terkejutnya dengan kondisi itu, Sri Mulyani sempat mengungkapkan bahwa dirinya bisa mati berdiri.
"Kalau angkanya berubah-ubah seperti itu saya bisa mati berdiri, saya katakan begitu. Saya mati berdiri," ujarnya.
Sri juga mempertanyakan kenapa BI hanya menginformasikan soal kemacetan tersebut tanpa lebih lanjut mengidentifikasikannya.
"Saya menanyakan bahwa Bank Century meski sudah di bawah penanganan intensif khusus, saya mempertanyakan kenapa Bank Indonesia tidak dapat mengidentifikasi akrual fiktif," terangnya.