Bisnis.com, PALEMBANG – Perum Bulog Divre Sumsel akan melanjutkan pembangunan gudang baru pada tahun ini di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumsel, yang dikenal sebagai sentra produksi beras, dengan kapasitas 1.000 ton.
Perusahaan itu memang sudah gencar membangun gudang sejak tahun lalu di mana tercatat sebanyak 3 unit dengan kapasitas 1.000 ton telah terbangun di Kabupaten Banyuasin pada 2013. Tujuannya supaya lebih dekat dengan sentra-sentra produksi padi yang terletak di sejumlah kabupaten/kota.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Bambang Napitupulu mengatakan pembangunan gudang diperlukan karena gudang yang ada saat ini kurang memadai.
“Gudang yang ada sekarang berusia 30 - 35 tahun dan lokasinya saat ini sudah berada di pusat perkotaan sehingga sulit diakses kendaraan truk pada saat pengadaan dan penyaluran beras,”jelasnya, Rabu (23/4/2014).
Menurut dia, kondisi lokasi gudang yang kurang strategis itu membuat jam operasi angkutan hanya bisa berlangsung dari pukul 10.00 sampai pukul 15.00.
Dia menambahkan keberadaan gudang saat ini juga membuat angkutan menjadi tinggi dari sentra produksi ke gudang yang berada di pusat kota karena harus melalui angkutan sungai dan angkutan darat.
“Pembangunan gudang baru dengan lokasi dekat sentra produksi itu juga untuk memperpendek tata niaga atau jaringan pemasaran,” kata Bambang.
Perum Bulog nantinya juga akan membangun gudang di Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Banyuasin masing-masing sebanyak 1 unit dengan kapasitas 1.000 ton.
Hanya, Bambang belum bisa memastikan kapan pembangunan gudang tersebut. “Yang jelas sudah diusulkan,” ujarnya.
Dia mengatakan biaya pembangunan gudang berasal dari dana internal perusahaan secara penuh.
Bambang mengatakan keberadaan gudang baru yang beroperasi pada tahun lalu juga sudah berdampak terhadap tingginya penyerapan beras dari petani.
Berdasarkan catatan perusahaan, Divre Sumsel berhasil menyerap 125.000 ton beras dari target yang dipatok sebanyak 90.000 ton atau mencapai 138,89% pada tahun lalu.