Bisnis.com, RIO DE JANEIRO— Upaya perbaikan ekonomi Brasil masih terganjal sejumlah hambatan, termasuk proyeksi inflasi yang bakal melampaui batas atas pemerintah tahun ini.
Bank sentral Brasil merilis survei yang menunjukkan inflasi akan melonjak menjadi 6,51%, naik dari estimasi sebelumnya yaitu 6,47%. Padahal, bank sentral Brasil tersebut menargetkan laju inflasi 4,5% plus minus 2%.
“Survei bank sentral mengindikasikan skenario terburuk. Masih ada sedikit harapan bahwa inflasi dapat terkontrol dalam waktu dekat,” kata Vladimir Caramaschi, Ketua Analis Credit Agricole Brasil SA di Sao Paulo, Rabu (23/4/2014).
Badan Pusat Statistik Brasil sendiri melaporkan inflasi meningkat 6,19% pada 12 bulan hingga pertengahan April tahun ini, laju tercepat sejak pertengahan Juli 2014.
Swap rate yang jatuh tempo Januari 2016 meningkat 2 basis poin atau 0,02% menjadi 11,96% seiring kuatnya spekulasi pemerintah akan menaikkan suku bunga pinjaman. Real, mata uang Brasil, tercatat melemah kurang dari 0,1% menjadi 2,24 per dollar
Berdasarkan data Bloomberg, Brasil telah menaikkan target suku bunga pinjaman selama 9 kali berturut-turut menjadi 11% tahun lalu, kenaikan terbanyak di antara 49 bank sentral lainnya.
“Data terakhir menunjukkan inflasi akan terus naik dengan beberapa survei yang menyebutkan kenaikan inflasi terjadi setiap minggunya,” tambah Raphael Figueredo, analis Clear Corretora in Sao Paulo.
Survei bank sentral lainnya juga menyatakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 1,63% tahun ini, turun dari estimasi yang lalu yaitu naik 1,65%.
Inflasi yang mencekik, pembengkakan neraca transaksi berjalan, dan intervensi yang berlebihan oleh pemerintah terhadap sektor swasta membuat pemulihan ekonomi Negeri Samba ini melaju pelan.
Ketika China, Meksiko, dan negara emerging markets lainnya terlilit masalah serupa sehingga merumuskan strategi reformasi untuk menggenjot pertumbuhan jangka panjang, Brasil melakukan tindakan sebaliknya. (Bloomberg)