Bisnis.com, DENPASAR - Sekaa Diaspora Bali, yang beranggotakan mahasiswa, pekerja, dan seniman asal Bali yang tinggal luar negeri, mengingatkan pembuatan pulau baru di Teluk Benoa akan berdampak besar bagi lingkungan.
Menurut pemodelan yang dilakukan Conservation International (CI), pengurugan laut seluas 838 hektar untuk kawasan wisata terpadu ini akan menyebabkan perubahan arus air yang kelak dapat menyebabkan abrasi dan beberapa wilayah yang secara geografis berposisi rendah tergenang akibat banjir rob.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan Puslit Geoteknologi LIPI 2010, Teluk Benoa memiliki potensi bahaya likuifaksi. Artinya, lapisan tanah pada kawasan ini sangat rentan mengalami perubahan dari padat menjadi cair maupun terjadi amblesan jika terjadi pergeseran lapisan bumi. Dengan demikian, tentu kawasan ini sangat beresiko jika dibangun infrastruktur pariwisata skala besar dan tinggi.
Pulau buatan ini akan mengubah jalur distribusi sumber daya alam terutama air. Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa Bali diambang krisis air karena menurunnya kualitas dan kuantitas air, kata Agung Wardana, fasilitator Sekaa Diaspora Bali, dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (22/4/2014).