Bisnis.com, DENPASAR - Sekaa Diaspora Bali, yang beranggotakan mahasiswa, pekerja, dan seniman asal Bali yang tinggal luar negeri, menolak rencana pembangunan pulau buatan atau reklamasi untuk kawasan pariwisata terpadu di Teluk Benoa.
Agung Wardana, fasilitator Sekaa Diaspora Bali, menuntut Pemkab Badung dan Pemprov Bali melakukan revitalisasi Pulau Pudut di teluk Benoa dengan menggunakan anggaran pemerintah.
“Kami juga menuntut pemerintah pusat dan daerah menghentikan setiap upaya pembangunan pulau buatan di Teluk Benoa,” kata Agung Wardana dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (22/4/2014).
Sebanyak 32 inisiator Sekaa Diaspora Bali yang tersebar di berbagai negara di Asia, Australia, dan Eropa ini juga mendorong masyarakat Bali untuk mengambil posisi kritis terhadap agenda pembangunan Bali yang termuat dalam MP3EI maupun model pembangunan yang tidak adil lainnya.
Agung Wardana yang kandidat doktor di Asia Research Centre, Murdoch University, Australia, bersama para cendekia asal Bali ini pada prinsipnya mendukung harapan masyarakat Tanjung Benoa untuk merevitalisasi Pulau Pudut yang saat ini kondisinya semakin terkikis.
Namun, solusinya adalah revitalisasi Pulau Pudut yang dilakukan oleh pemerintah, bukan pihak investor yang memosisikan diri seolah-olah sebagai dewa penyelamat.